Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Putin Mengaku Rusia Tak Terancam Jika Finlandia-Swedia Gabung NATO

Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan tidak terancam jika Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Putin Mengaku Rusia Tak Terancam Jika Finlandia-Swedia Gabung NATO
AFP via Getty Images
Vladimir Putin dan Menteri Pertahanan Rusia Anatoly Serdyukov di Lapangan Merah, Moskow, dalam perayaan Victory Day 9 Mei 2012. 

Salah satu sekutu terdekat Putin, mantan Presiden Dmitry Medvedev, bulan lalu mengatakan bahwa Rusia dapat mengerahkan senjata nuklir dan rudal hipersonik di eksklave Rusia, Kaliningrad, jika Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO.

Singgung NATO dan Amerika Serikat

Berbicara di Istana Grand Kremlin, Putin membacakan pidato singkat yang menyinggung NATO dan AS terkait laboratorium biologi di bekas Uni Soviet.

Putin mengatakan, Rusia memiliki bukti bahwa AS telah mencoba membuat komponen senjata biologis di Ukraina.

Klaim ini telah dibantah Washington dan Kyiv.

Selain "kebijakan ekspansi tak berujung" NATO, Putin mengatakan aliansi itu telah jauh melampaui kewenangan Euro-Atlantik, sebuah tren yang menurutnya diikuti Rusia dengan hati-hati.

Moskow menilai NATO mengancam Rusia, dan Washington telah berulang kali mengabaikan kekhawatiran Kremlin tentang keamanan perbatasannya di Barat.

Berita Rekomendasi

Putin mengatakan "operasi militer khusus" di Ukraina diperlukan karena AS menggunakan Ukraina untuk mengancam Rusia melalui perluasan NATO dan Moskow harus bertahan melawan penganiayaan terhadap orang-orang berbahasa Rusia.

Presiden AS Joe Biden (Kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (Kanan)
Presiden AS Joe Biden (Kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (Kanan) (Instagram @Potus dan Doc Tribunnews)

Baca juga: Amerika Ajukan 3 Syarat Negosiasi ke Presiden Rusia Vladimir Putin

Baca juga: Turki Keberatan Swedia dan Finlandia Ingin Gabung Keanggotaan NATO

Pemimpin berusia 69 tahun ini mengatakan bahwa NATO mengkhianati janjinya ketika Uni Soviet runtuh, yakni tidak akan memperluas anggota ke arah timur.

Amerika Serikat dan NATO membantah bahwa jaminan semacam itu diberikan secara eksplisit.

Kyiv dan pendukung Baratnya mengatakan klaim penganiayaan terhadap penutur bahasa Rusia telah dibesar-besarkan oleh Moskow menjadi dalih untuk perang tanpa alasan melawan negara berdaulat.

Barat mengatakan NATO, aliansi 30 negara termasuk bekas republik Pakta Warsawa seperti Polandia dan Hongaria serta kekuatan nuklir seperti Amerika Serikat, Inggris dan Prancis, murni defensif.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas