Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Putin : Uni Eropa Membuat Sanksi Bunuh Diri, Mereka di Bawah Tekanan AS

Rentetan sanksi ekonomi Uni Eropa ke Rusia bisa melahirkan depresi ekonomi, deindustrialisasi Eropa ke kawasan lain.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Putin : Uni Eropa Membuat Sanksi Bunuh Diri, Mereka di Bawah Tekanan AS
Kirill KUDRYAVTSEV / AFP
Sebuah layar menunjukkan Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan pidato saat prajurit berbaris di Lapangan Merah selama parade militer Hari Kemenangan di Moskow tengah pada 9 Mei 2022. Rusia merayakan ulang tahun ke-77 kemenangan atas Nazi Jerman selama Perang Dunia II. 

Putin meminta pihak berwenang untuk bertindak secara proaktif sehubungan keputusan kesalahpahaman dan kekacauan yang ditimbulkan "mitra" barat.

Putin meminta mereka memanfaatkan situasi itu untuk keuntungan Moskow. Dia juga memperingatkan Rusia seharusnya tidak mengharapkan barat membuat kesalahan seperti itu.

Putin berjanji Rusia akan melakukan segala sesuatu secara mandiri, untuk menciptakan kondisi yang tepat bagi pekerjaan perusahaan energi domestic.

Antara lain meningkatkan kemampuan logistik hingga menyediakan sistem pembayaran dalam mata uang nasional dan meningkatkan ketersediaan kredit dan asuransi jasa, untuk merangsang pengolahan bahan baku dan penciptaan teknologi baru dalam negeri.

Dia mendesak perusahaan minyak Rusia untuk tidak hanya berdiam diri, dan mengatakan perubahan pasar minyak global memiliki "sifat tektonik" atau mengguncang.

Negara-negara di seluruh dunia telah mengalami guncangan ekonomi yang terkait dengan kenaikan biaya energi selama setahun terakhir.

Amerika Serikat dan Uni Eropa menanggung beban terberat, terutama setelah para pemimpin regional mulai menjatuhkan sanksi dan pembatasan lain pada minyak dan gas Rusia.

Berita Rekomendasi

Banyak negara UE bergantung pada gas Rusia untuk lebih dari 40 persen atau lebih kebutuhan gas alam mereka dan jumlah minyak yang serupa.

Setelah operasi militer Rusia di Ukraina, blok tersebut telah berjanji untuk mengganti pasokan dari Rusia dengan bahan bakar yang bersumber dari AS, Afrika, dan Timur Tengah.

Namun, para ekonom, bisnis, dan oposisi telah memperingatkan langkah-langkah ini tidak akan menyelamatkan kawasan itu dari resesi.

Bahkan depresi, atau lebih buruk lagi deindustrialisasi di tengah persaingan ekonomi global yang semakin intensif antara Cina dan AS.(Tribunnews.com/Sputniknews/xna) 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas