Dicari Kepolisian Jepang, Menipu Lewat Aplikasi Perjodohan Berpura-pura Sebagai Wanita
dia telah menipu uang dengan menggunakan metode "penipuan asmara internasional" untuk menyamar sebagai orang asing fiktif, bahkan menyaru seperti wani
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Polisi Prefektur Osaka Jepang sejak kemarin (18/5/2022) telah mengumumkan dan mencari Mitsuru Morikawa (58), yang alamat dan pekerjaannya tidak diketahui.
Karena dia telah menipu uang dengan menggunakan metode "penipuan asmara internasional" untuk menyamar sebagai orang asing fiktif, bahkan menyaru seperti wanita, menggunakan perasaan romantisnya.
Morikawa adalah penjahat utama Jepang dari kelompok penipuan di Ghana, dan kemungkinan bersembunyi di luar negeri. Diperkirakan anggota yakuza (mafia Jepang) dari kelompok Sumiyoshikai.
Menurut Divisi Investigasi Internasional dan Kantor Sonezaki, Osaka, Morikawa dicurigai berpura-pura menjadi dokter wanita milik PBB atau penulis wanita di Amerika Serikat dan menipu dua pria dengan total sekitar 1,5 juta yen.
Menurut bagian penyelidikan kepolisian Jepang, Morikawa terus berinteraksi dengan seorang pria yang dia temui di aplikasi yang cocok tanpa kontak tatap muka (aplikasi deai, perjodohan).
Selain itu, pada tanggal 18 Mei kemarin, polisi prefektur mengungkapkan juga bahwa Morikawa dan yang lainnya, anggota gangster Jepang itu telah menipu sekitar 340.000 yen dari seorang wanita di Tokyo.
Morikawa merupakan anggota organisasi di bawah gangster yang ditunjuk Sumiyoshikai di Shinjuku-ku, Tokyo di mana kepalanya telah meninggal pada usia 56 bulan Februari lalu.
Dokumen laporan kejahatan telah dikirimkan mengenai seorang pekerja usia 52 tahun ke Departemen Kepolisian Prefektur Osaka yang melakukan penipuan.
Pekerja dengan alamat di Aoba-ku Kota Yokohama dipercaya Polisi prefektur bahwa orang tersebut bertanggung jawab atas pencucian uang (money laundering) di Jepang. Semua satu kelompok sindikat kejahatan dari Sumiyoshikai.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif . Tak lupa cash in back Rp.10 juta bagi murid Pandan College. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.