Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemlu: Gereja Lokasi Penembakan di California Juga Digunakan Komunitas Gereja Protestan Indonesia

Namun pada saat kejadian bukan giliran dari Komunitas Gereja Protestan Indonesia, sehingga tidak ada korban dari WNI.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kemlu: Gereja Lokasi Penembakan di California Juga Digunakan Komunitas Gereja Protestan Indonesia
AFP
Pita polisi memblokir lokasi penembakan di Gereja Presbyterian Jenewa pada 15 Mei 2022 di Laguna Woods, California. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) mengungkapkan fakta bahwa gereja lokasi insiden penembakan Komunitas Taiwan di California, Amerika Serikat (AS) pada 15 Mei lalu, juga kerap digunakan ibadah Komunitas Gereja Protestan Indonesia.

Hal ini diungkap Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI, Judha Nugraha pada press briefing mingguan, Kamis (19/5/2022).

Judha mengatakan Gereja Geneva Presbyterian di Laguna Woods, California digunakan secara bergantian oleh Komunitas Gereja Taiwan dan Komunitas Gereja Protestan Indonesia.

Namun pada saat kejadian bukan giliran dari Komunitas Gereja Protestan Indonesia, sehingga tidak ada korban dari WNI.

Baca juga: Penembakan di Gereja California: Motif Pelaku karena Benci Terhadap Taiwan

“Gereja ini sebenarnya digunakan secara bergantian oleh Komunitas Gereja Taiwan dan Komunitas Gereja Protestan Indonesia. Namun pada saat kejadian bukan giliran dari komunitas Gereja Protestan Indonesia. Jadi dari serangkaian aksi kekerasan bersenjata tersebut tidak ada korban WNI,” kata Judha.

Dari sejumlah pemberitaan, serangan ini menewaskan seorang dokter dan melukai lima orang lainnya.

BERITA REKOMENDASI

Judha mengatakan, pihaknya di Kemlu turut memantau terjadinya peningkatan aksi kekerasan bersenjata yang ada di AS.

Dalam laporan yang disampaikan 6 Perwakilan RI di AS, pada bulan April ada 2 kejadian penembakan, yakni di Brooklyn New York dan di South Carolina, Colombia.

Lalu pada 14 Mei lalu terjadi penembakan massal bermotif rasial di Buffalo, New York yang menewaskan belasan orang.

Maraknya kekerasan dengan menggunakan senjata ini menimbulkan keprihatinan.

Untuk itu, pemerintah meminta perwakilan RI yang berada di AS meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi kasus serupa.

“Tentunya kita menjalin komunikasi intensif dan pertemuan dengan komunitas masyarakat Indonesia, kemudian kita berkoordinasi dengan otoritas setempat, utamanya otoritas keamanan, kemudian kita juga menyampaikan imbauan, beberapa kami sampaikan lewat beberapa platform,” kata Judha.

Baca juga: Penembakan di Gereja California Tewaskan Satu Orang dan Lima Lainnya Terluka

Kemlu lewat perwakilan RI di AS meminta WNI berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan, menghindari jalan sendirian, serta menghindari tempat rawa.

WNI juga diminta segera menghubungi otoritas keamanan setempat jika dalam keadaan darurat atau menghubungi nomor hotline perwakilan RI.

“Semua perwakilan kita sudah memiliki nomor hotline, silahkan menghubungi nomor tersebut. Melaporkan kasus juga bisa dilakukan online, kita memiliki portal PeduliWNI atau Safe Travel Kemlu,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas