Intelijen Inggris: Budaya Menutup-nutupi dan Mengambinghitamkan Mungkin Lazim di Militer Rusia
Rusia disebut telah melakukan pemecatan terhadap komandan seniornya yang dianggap berkinerja buruk selama tahap awal invasi Ukraina.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Seperti diketahui wilayah Republik Rakyat Donetsk yang dideklarasikan sendiri oleh Rusia, dikutip Tribunnews dari CNN.
Konashenkov mengatakan bahwa dalam satu hari terakhir saja, 694 pejuang Ukraina telah menyerah di Azovstal.
Pihak Ukraina belum memberikan info terbaru terkait jumlah pejuangnya yang telah meninggalkan Azovstal.
Ataupun status negosiasi untuk pertukaran para pejuang Ukraina dengan tahanan Rusia.
Baca juga: Presiden AS Biden ke Jepang 23 Mei, Umumkan IPEF 8 Anggota, Indonesia Masih Dinantikan
Baca juga: Jerman Modernisasi Leopard Hadapi Kemajuan Tank Tempur Utama Rusia
Sebagian besar tentara Azovstal tampaknya telah dibawa ke Olenivka, sebuah kota di dekat garis depan Ukraina tetapi wilayahnya sudah dikendalikan oleh Rusia.
Sementara itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada hari Selasa, bahwa proses negosiasi untuk mengevakuasi tentara terakhir dari pabrik baja Azovstal berlanjut dengan Rusia.
Ini mengikuti berakhirnya "misi tempur" pasukan Ukraina di kompleks itu, yang selama berminggu-minggu menjadi sebuah pertikaian besar terakhir di kota yang diduduki oleh pasukan Rusia.
Nasib Pasukan Ukraina
Seorang pemimpin separatis di Ukraina timur mengatakan pengadilan kini tengah memutuskan nasib pejuang Mariupol yang menyerah.
Menurut kantor berita Rusia, Tass, pemimpin separatis Donetsk Denis Pushilin mengataka:
"Jika lawan telah meletakkan senjatanya, pengadilan memutuskan nasib masa depan," ujarnya dikutip dari BBC.
Dia mengatakan setiap warga Ukraina yang ditemukan sebagai "penjahat perang neo-Nazi" harus menghadapi pengadilan internasional.
Pushilin juga menuturkan komandan tertinggi di pabrik baja masih berada di dalam pabrik dan belum menyerah.
Pahlawan