Iran Pamerkan Pesawat Angkut Simorq Produksi Pabrik Isfahan
Industri penerbangan militer Iran meluncurkan pesawat angkut Simorq yang diproduksi pabrik lokal di Provinsi Isfahan.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Awal pekan ini, legislator senior Iran lainnya, Abolfazl Aboutorabi, mengatakan drone yang dibuat oleh para ahli negara itu dapat menggantikan pesawat tempur berawak dalam situasi pertempuran nyata.
Dia juga mengatakan bahwa drone buatan Iran yang digunakan oleh gerakan perlawanan telah membuat rezim Zionis tidak berdaya.
Republik Islam Iran saat ini menjadi satu dari empat kekuatan di dunia dalam pembuatan pesawat tak berawak.
Anggota parlemen itu menambahkan Republik Islam Iran telah memproduksi 59 jenis drone, termasuk UAV yang dapat terbang sejauh 4.000 kilometer.
Penjelasan kemajuan Iran disampaikan Wakil Menteri Pertahanan dan Kepala Organisasi Industri Penerbangan Iran (IAIO) Brigadir Jenderal Kedua Afshin Khajeh Fard Desember tahun lalu.
Ia mengatakan, drone Iran disukai oleh banyak pelanggan di pasar. Kelompok Houthi Yaman dan Hamas Jalur Gaza diduga dua di antara pengguna drone produksi Iran.
“Dalam industri penerbangan, kami tidak berpikir bahwa akan ada begitu banyak pelanggan untuk drone Iran,” kata Jenderal Khajeh Fard.
Dia menambahkan Iran juga telah mampu memproduksi system rem udara, mencatat saat ini banyak industri penerbangan meminta kerjasama produksi Bersama.
Armada Laut Siap Jaga Teluk Persia
Jenderal Khajeh Fard mengatakan ini menunjukkan kecenderungan global terhadap produk-produk industri penerbangan kementerian pertahanan Iran.
Perkembangan lain, Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Angkatan Laut Laksamana Muda Alireza Tangsiri menyatakan pasukannya dalam kondisi tertinggi mempertahankan perairan dan perbatasan Iran.
Angkatan Laut IRGC telah mencapai tingkat kesiapan tempur sedemikian rupa sehingga jika musuh ingin menimbulkan ancaman di laut terhadap kepentingan negara, mereka akan menerima tanggapan tegas.
“Perjuangan kami melawan arogansi dan penindas global, termasuk AS dan rezim Zionis, didasarkan pada prinsip dan ajaran Al-Qur’an. Kami tidak menindas siapa pun dan kami tidak akan menyerah pada penindasan apa pun,” katanya.
Dia mengatakan pasukan angkatan laut IRGC telah mencapai puncak kesiapan untuk membela kepentingan negara dengan sekuat tenaga.