Wakil PM Rusia: Klien Asing Gazprom Export Buka Rekening Bank Rubel untuk Bayar Gas Rusia
Wakil PM Rusia Alexander Novak mengungkapkan sekitar setengah dari 54 klien asing Gazprom Export membuka rekening bank Rubel untuk membayar gas Rusia.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Perdana Menteri (PM) Rusia Alexander Valentinovich Novak mengungkapkan sekitar setengah dari 54 klien asing Gazprom Export membuka rekening bank Rubel untuk membayar gas Rusia.
"Ada 54 perusahaan, termasuk perusahaan besar, menengah, dan kecil, yang memiliki kontrak dengan Gazprom Export," tutur Novak.
Berbicara selama konferensi maraton pendidikan di New Horizons, mantan Menteri Energi Rusia antara 2012 dan 2020 itu menambahkan sekitar setengah dari klien telah membuka rekening (di Gazprombank).
Dilansir Tass, rekening itu terdiri dari satu dalam mata uang asing dan satu dalam rubel, di mana mata uang asing kemudian dikonversi ke rubel untuk pembayaran.
Baca juga: Menlu AS Blinken Tuduh Rusia Gunakan Makanan sebagai Senjata Perang di Ukraina
Baca juga: Inggris Sebut Pasukan Rusia Kemungkinan Perkuat Operasi di Donbas setelah Rebut Mariupol
Daftar final pembeli gas Rusia, yang telah setuju untuk beralih ke pembayaran rubel, akan dirilis dalam beberapa hari ke depan.
Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit pada 31 Maret, menyetujui rencana pembayaran gas-untuk-rubel baru untuk pembeli dari "negara-negara yang tidak bersahabat."
Sekarang mereka harus mentransfer mata uang asing ke Gazprombank, yang akan membeli rubel di pasar dan mentransfer mata uang Rusia ke rekening rubel khusus importir.
Baca juga: Tentara Ukraina yang Menyerah di Mariupol Didaftarkan sebagai Tawanan Perang
Baca juga: Senjata Antidrone Harpoon-3 Rusia Muncul di Medan Tempur Ukraina
Pembukaan rekening apakah langgar sanksi UE?
Dikutip Reuters, Uni Eropa (UE) telah membagikan dua pedoman tertulis kepada negara-negara anggotanya, tetapi tidak secara eksplisit mengatakan pembukaan rekening rubel akan melanggar sanksi UE terhadap Rusia.
Beberapa perusahaan Eropa berjuang untuk dapat membuka rekening di Rusia.
"Pembayaran gas di bawah kontrak utama jatuh tempo dan ada informasi bahwa beberapa perusahaan besar sudah membuka rekening, membayar (tagihan gas) dan siap membayar tepat waktu," imbuh Novak.
Baca juga: AS akan Persenjatai Ukraina dengan Rudal Anti-Kapal Canggih untuk Lawan Angkatan Laut Rusia
"Dalam beberapa hari ke depan kita akan melihat daftar terakhir siapa yang dibayar dalam rubel dan siapa yang ditolak," kata Novak dalam sebuah forum pada Kamis (19/5/2022) kemarin.
Perusahaan-perusahaan ini memiliki tenggat waktu pembayaran untuk pengiriman gas April, pada hari ini (20/5/2022).
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)