POPULER Internasional: AS Terus Kirim Senjata ke Ukraina | Nasib Tentara di Mariupol yang Menyerah
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya AS yang kirim bantuan senjata ke Ukraina hingga nasib tentara yang menyerah di Mariupol.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Tetapi ada beberapa masalah yang membuat Ukraina tidak dapat menerima rudal tersebut.
Pertama, ketersediaan platform yang terbatas untuk meluncurkan Harpoon dari pantai karena sebagian besar merupakan rudal berbasis laut.
Dua pejabat AS mengatakan pihaknya sedang mengerjakan solusi potensial termasuk menarik peluncur dari kapal Amerika.
3. Anggaran Tak Cukup, Senator Paul Sarankan AS Pinjam Uang ke China untuk Membantu Ukraina
Senator Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Rand Paul menyarankan negaranya meminjam uang ke China untuk memberi bantuan kepada Ukraina.
Hal ini disampaikan Paul dalam sebuah wawancara dengan Breitbart, dikutip dari Ria Novosti, Jumat (20/5/2022).
Menurut Paul, pinjaman tersebut diharuskan karena anggaran AS tidak mencukupi untuk memenuhi kewajiban yang dijanjikan kepada Ukraina.
"Saya pikir penting untuk mengetahui bahwa kami tidak punya uang untuk dikirim, kami harus meminjam dari China untuk mengirim dana ke Ukraina," kata Paul.
Kendati demikian, ia mengakui meminjam uang untuk memberikan bantuan militer ke negara lain itu tidak dibenarkan.
Baca juga: AS akan Persenjatai Ukraina dengan Rudal Anti-Kapal Canggih untuk Lawan Angkatan Laut Rusia
Baca juga: Bilang Ingin Vladimir Putin Dibunuh, Senator AS Ini Dikecam Dubes Rusia hingga Gedung Putih
Bahkan, ia pun merasa akan ada banyak politisi dari Republikan yang menentang pinjaman tersebut.
"Saya percaya mayoritas akan setuju dengan pinjaman ini, termasuk banyak Republikan, jika itu adalah program sosial baru."
"Tetapi ketika menyangkut bantuan militer ke negara lain, mereka tidak mungkin mengatakan bahwa kami dapat mengambil uang ini, bahwa ini adalah pinjaman yang dibenarkan," kata politisi itu.
Seperti diketahui, Senat AS sebelumnya menyetujui paket bantuan baru senilai $40 miliar atau setara lebih dari Rp 558 triliun kepada Ukraina.