Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Cacar Monyet Dilaporkan di 12 Negara, WHO: Akan Ada Lebih Banyak Kasus di Negara Non-Endemik

Kasus monkeypox atau cacar monyet telah dilaporkan menyebar di 12 negara. WHO memperkirakan akan ada lebih banyak kasus di negara-negara non-endemik.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Kasus Cacar Monyet Dilaporkan di 12 Negara, WHO: Akan Ada Lebih Banyak Kasus di Negara Non-Endemik
straitstime.com
Gejala cacar monyet - Kasus monkeypox atau cacar monyet telah dilaporkan menyebar di 12 negara. WHO memperkirakan akan ada lebih banyak kasus di negara-negara non-endemik. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus monkeypox atau cacar monyet telah dilaporkan menyebar di sejumlah negara, CNN melaporkan.

Hingga Sabtu (21/5/2022), 92 kasus yang dikonfirmasi dan 28 kasus dugaan cacar monyet sedang diselidiki di 12 negara, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kasus yang dikonfirmasi telah diidentifikasi di Australia, Belgia, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Portugal, Spanyol, Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat (AS).

Masing-masing negara melaporkan antara satu dan lima kasus cacar monyet.

Sementara itu, WHO memperkirakan akan ada lebih banyak kasus cacar monyet yang diidentifikasi di negara-negara non-endemik.

Baca juga: Ini Beda Gejala Cacar Biasa dengan Cacar Monyet

Baca juga: 92 Kasus Cacar Monyet Terdeteksi di 12 Negara, Diduga Terjadi karena Kontak Seksual

"Situasinya berkembang dan WHO memperkirakan akan ada lebih banyak kasus cacar monyet yang diidentifikasi saat pengawasan meluas di negara-negara non-endemik," kata WHO dalam rilis berita.

Dokter Ashish Jha, koordinator respons Covid-19 Gedung Putih, mengatakan dia tidak akan terkejut jika AS melihat beberapa lagi kasus cacar monyet dalam beberapa hari mendatang.

Berita Rekomendasi

"Tetapi saya merasa ini adalah virus yang kami pahami, kami memiliki vaksin untuk melawannya, kami memiliki perawatan untuk melawannya, dan penyebarannya sangat berbeda dari SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19," kata Jha.

"Ini tidak menular seperti Covid. Jadi saya yakin kita akan bisa menahannya," tambahnya.

Meski demikian, lanjut Jha, pihaknya akan tetap melakukan pelacakan dengan cermat menggunakan alat yang sudah dimiliki untuk memastikan pencegahan penyebaran lebih lanjut.

Pakar kesehatan mengatakan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi menyebabkan terpapar virus cacar monyet.

Infeksi dapat berkembang setelah terpapar kulit yang rusak, selaput lendir, tetesan pernapasan, cairan tubuh yang terinfeksi atau bahkan kontak dengan linen yang terkontaminasi, menurut Neil Mabbott, ketua pribadi di imunopatologi di sekolah kedokteran hewan Universitas Edinburgh di Skotlandia.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) sedang mengevaluasi apakah vaksin cacar harus diberikan kepada petugas kesehatan yang merawat pasien cacar monyet dan orang lain yang mungkin berisiko tinggi untuk terpapar cacar monyet.

Virus variola yang menyebabkan cacar dan virus monkeypox agak terkait, karena keduanya adalah anggota genus Orthopoxvirus.

Oleh karena itu, beberapa vaksin yang sama yang diberikan untuk mencegah cacar juga terbukti dapat mencegah cacar monyet.

Baca juga: WHO: Vaksin Cacar Ampuh Beri Perlindungan dari Cacar Monyet

Baca juga: Mengenal Monkeypox atau Cacar Monyet, Simak Gejala Awal hingga Cara Menyebarnya

Adapun Gejala awal cacar monyet biasanya mirip flu, seperti demam, kedinginan, kelelahan, sakit kepala, dan kelemahan otot.

"Fitur yang membedakan infeksi cacar monyet dari cacar adalah perkembangan pembengkakan kelenjar getah bening," kata CDC.

Setelah itu, ruam yang meluas biasanya muncul di wajah dan tubuh, termasuk di dalam mulut, di telapak tangan dan telapak kaki.

Cacar yang menonjol dan menyakitkan berwarna seperti mutiara dan berisi cairan, sering kali dikelilingi oleh lingkaran merah.

Lesi akhirnya berkeropeng dan sembuh selama dua hingga tiga minggu, jelas CDC.

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas