Mendarat di Tokyo Jepang, Presiden AS Joe Biden Langsung Gunakan Mobil Anti Peluru Kendali
Selama kunjungan di Jepang, Biden akan mengadakan pertemuan puncak dengan Kaisar Jepang Naruhito dan Perdana Menteri Fumio Kishida.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Presiden AS Joe Biden tiba di pusat kota Tokyo, Jepang, Minggu (22/5/2022) sore.
Setibanya di Tokyo Joe Biden beralih ke mobil kepresidenan "Beast".
Diketahui Beast tidak hanya anti peluru tetapi juga diberitakan anti rudal (peluru kendali).
Presiden Biden yang dijemput Menlu Jepang Yoshimasa Hayashi mulai bergerak menggunakan Beast setelah penyambutandi Bandara Yokota Jepang.
Ini adalah kunjungan pertama Biden ke Jepang sejak dia menjabat sebagai Presiden AS.
Selama kunjungan di Jepang, Biden akan mengadakan pertemuan puncak dengan Kaisar Jepang Naruhito dan Perdana Menteri Fumio Kishida.
Presiden Biden, yang tiba di Pangkalan Udara Yokota Jepang Angkatan Laut militer AS dengan pesawat khusus kemarin sore, disambut oleh Menteri Luar Negeri Hayashi dan yang lainnya.
Baca juga: 963 Warga AS Dilarang Masuk ke Rusia, Termasuk Presiden Joe Biden, Donald Trump Diizinkan
Biden kemudian naik helikopter ke Tokyo dan melanjutkan menggunakan Beast menuju hotelnya di Minato-ku Tokyo.
Biden akan mengadakan pertemuan puncak dengan Perdana Menteri Kishida pada tanggal 23 Mei ini.
Juga akan mengadakan pertemuan puncak pada tanggal 23 Mei yang merupakan kerangka kerja empat negara Jepang, Amerika Serikat, Australia dan India.
Pada pertemuan puncak Jepang-AS, Rusia akan mengkonfirmasi kebijakannya untuk melanjutkan sanksi tegas terhadap Rusia, yang terus menginvasi Ukraina, dan diharapkan Amerika Serikat akan membahas penguatan "perpanjangan pencegahan" yang terlibat dalam pertahanan Jepang dengan senjata nuklir dan kekuatan konvensional.
Baca juga: Dicari Kepolisian Jepang, Menipu Lewat Aplikasi Perjodohan Berpura-pura Sebagai Wanita
Kedua pemimpin ingin mempromosikan aliansi yang kuat melalui KTT "Quad", kerja sama untuk mewujudkan "Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka" (IPEF) akan dibahas mengenai China dalam pikiran untuk menanggapi invasi Rusia ke Ukraina dan memperkuat hegemoninya.
Selama masa kunjungannya, Biden akan bertemu dengan Yang Mulia Kaisar dan keluarga korban penculikan Korea Utara.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.