Denmark Ternyata yang Pasok Harpoon ke Ukraina, Rudal Penghancur Kapal Laut
Selain rudal dari Denmark, Ceko menjanjikan pengiriman helikopter serang, tank, dan beberapa sistem peluncur roket (MLRS).
Penulis: Setya Krisna Sumarga
Angkatan Laut Kanada memiliki rudal Harpoon Block II pada fregat kelas Halifax-nya. Angkatan Udara Republik Singapura mengoperasikan lima Fokker 50 Maritime Patrol Aircraft (MPA) dilengkapi system rudal Harpoon.
Angkatan Laut Pakistan memasang rudal Harpoon pada fregatnya dan P-3C Orion. Angkatan Laut Turki menempatkannya di kapal perang dan kapal selam Tipe 209.
Sedikitnya 339 rudal Harpoon dijual ke Angkatan Udara Republik China (Taiwan) untuk armada F-16 A/B Blok 20 dan AL Taiwan, mengoperasikan empat kapal perusak dan 8 fregat berpeluru kendali Harpoon.
Rencana AS Diungkap Media
Pekan lalu, Reuters melaporkan Pentagon sedang mempertimbangkan mengirim rudal Harpoon ke Ukraina, atau Naval Strike Missiles (NSM), secara langsung atau melalui sekutu Eropa.
Badan tersebut mengutip tiga pejabat AS dan dua sumber kongres, yang semuanya meminta anonim.
Mereka menyatakan harapan begitu negara pertama berkomitmen mengirim rudal Harpoon, negara lain akan mengikuti.
Menurut Reuters, NSM dianggap tidak terlalu sulit secara logistik karena negara-negara NATO dapat mengirimkan peluncurnya ke Ukraina.
Hanya butuh 14 hari untuk melatih operator cara menggunakannya, tetapi jarak jangkau rudal ini lebih pendek, sekira 250 kilometer.
Cerita tersebut menimbulkan beberapa kontroversi, bagaimanapun, ketika penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina Anton Gerashchenko mencjuit AS sedang mempersiapkan rencana menghancurkan Armada Laut Hitam Tusia.
Ditanya tentang hal ini, juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan kepada wartawan informasi itu pasti tidak benar.
Namun, dia tidak menyangkal AS sedang mempertimbangkan untuk mengirim rudal antikapal Harpoon ke Kiev.
Pada Senin, Austin mengkonfirmasi Laksamana John Kirby akan meninggalkan Pentagon dan pindah ke Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.
AS baru saja memberikan tambahan bantuan militer senilai $40 miliar ke Kiev, termasuk pengiriman senjata.