Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menlu Sergei Lavrov Beberkan Strategi Geopolitik Rusia, Dekati China dan Sebut Barat Diktator

Menlu Rusia beberkan strategi geopolitik terbaru dari negaranya, sebut ingin lebih dekat dengan China.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Miftah
zoom-in Menlu Sergei Lavrov Beberkan Strategi Geopolitik Rusia, Dekati China dan Sebut Barat Diktator
The Moscow Times
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov 

Untuk itu, Lavrov menuturkan akan mempertimbangkan secara serius jika suatu saat Barat sadar dan ingin menawarkan sesuatu untuk melanjutkan hubungannya dengan Rusia.

"Moskow tidak hanya menerapkan strategi substitusi impor sebagai tanggapan terhadap sanksi anti-Rusia."

"Tetapi 'dengan cara apa pun harus berhenti bergantung pada pasokan apa pun dari Barat' dan mengandalkan kemampuannya sendiri dan negara-negara yang telah "terbukti keandalan mereka” dan bertindak secara independen," jelasnya.

Rusia Makin Dekat dengan China di Tengah Embargo Gas dari Uni Eropa

Jerman menyatakan bahwa Uni Eropa kemungkinan akan mencapai kesepakatan embargo impor minyak Rusia dalam beberapa hari ke depan.

Di saat hubungan ekonomi dengan Eropa terancam terputus, Rusia fokus pada hubungannya dengan China.

Dilansir Reuters, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kepada para pemimpin bisnis global di Davos pada Senin (23/5/2022), bahwa dunia harus meningkatkan sanksi kepada Rusia. 

Berita Rekomendasi

Ini untuk mencegah negara lain menggunakan kekuatannya untuk mencapai tujuan.

Baca juga: Diplomat Rusia Mundur karena Malu Negaranya Menginvasi Ukraina, Sempat Disuruh Tutup Mulut

Baca juga: Ulasan Pakar Geopolitik, Barat Gagal Remehkan Senjata Laser Rusia di Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping saat bertemu pada 3 September 2017 silam.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping saat bertemu pada 3 September 2017 silam. (mfa.gov.cn)

Banyak dari 27 negara anggota Uni Eropa (UE) yang sangat bergantung dengan impor energi Rusia.

Keputusan UE yang masih menggantung, memicu kritikan dari Kyiv bahwa blok tersebut lambat dalam menyetop pasokan energi Rusia.

Hongaria tetap pada tuntutannya untuk investasi energi sebelum menyetujui embargo, bentrok dengan negara-negara Uni Eropa yang mendorong persetujuan cepat.

Uni Eropa telah menawarkan hingga 2 miliar euro ($2,14 miliar) kepada negara-negara di tengah dan timur yang kekurangan pasokan non-Rusia.

"Kami akan mencapai terobosan dalam beberapa hari," kata Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck, kepada penyiar ZDF.

Ia mengatakan, Komisi Eropa dan Amerika Serikat bekerja secara paralel pada proposal untuk membatasi harga minyak global.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas