Starbucks Tinggalkan Rusia, Aktivitas Bisnis Sudah Ditangguhkan sejak 8 Maret 2022
Perusahaan kopi dan jaringan kedai kopi global asal AS yang berkantor pusat di Seattle, Washington, Starbucks Corporation meninggalkan pasar Rusia.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Inza Maliana
TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan kopi dan jaringan kedai kopi global asal Amerika Serikat (AS) yang berpusat di Seattle, Washington, Starbucks Corporation, memutuskan untuk meninggalkan pasar Rusia.
Dilansir Tass, perusahaan mengumumkan telah menangguhkan semua aktivitas bisnis pada 8 Maret 2022 kemarin.
Pasokan produk di wilayah Rusia tak lagi berjalan karena invasi Moskow ke Ukraina.
"Starbucks telah membuat keputusan untuk keluar dan tidak lagi memiliki kehadiran merek di pasar," terang siaran pers Starbucks.
Baca juga: Diplomat Rusia Mundur karena Malu Negaranya Menginvasi Ukraina, Sempat Disuruh Tutup Mulut
Baca juga: Dampak Perang Rusia-Ukraina, Pasokan Gandum Terganggu, Harga Mi Instan Bisa Naik
"Kami akan terus mendukung hampir 2.000 mitra apron hijau di Rusia, termasuk pembayaran selama enam bulan dan bantuan bagi mitra untuk beralih ke peluang baru di luar Starbucks," imbuh siaran pers tersebut.
15 tahun berbisnis di Rusia
Kedai kopi Starbucks pertama kali dibuka di Moskow pada 2007 lalu.
Dikutip The Guardian, Starbucks meninggalkan pasar Rusia, mengakhiri hampir 15 tahun bisnis di sana.
Perusahaan kopi yang berbasis di Seattle ini memiliki 130 toko dan hampir 2.000 karyawan di Rusia.
Baca juga: UPDATE Serangan Rusia ke Ukraina Hari ke-90, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
Baca juga: Kritik Perang di Ukraina, Diplomat Rusia Boris Bondarev Mundur
McDonald's tinggalkan Rusia setelah 30 tahun berjualan
Selain Starbucks, McDonald's juga meninggalkan Rusia secara permanen setelah lebih dari 30 tahun dan telah mulai menjual restorannya.
Pada Maret 2022, pihak terkait telah menutup sedikitnya 850 gerainya di Rusia.
Dilansir BBC, raksasa makanan cepat saji itu menerangkan keputusan itu diambil karena "krisis kemanusiaan" dan "lingkungan operasi yang tidak dapat diprediksi" yang disebabkan oleh perang Ukraina.
Baca juga: Cerita Warga Ukraina yang Disiksa Tentara Rusia, Wajah Ditembak hingga Pura-pura Mati saat Dikubur
Baca juga: RANGKUMAN Sejumlah Peristiwa yang Terjadi Selama Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-83
Baca juga: Lebih dari 260 Pejuang Ukraina Dievakuasi dari Pabrik Baja Mariupol
Baca juga: Memanasnya Pertarungan Intelijen Rusia dengan Amerika Cs di Balik Perang di Ukraina
"Ini adalah masalah rumit yang belum pernah terjadi sebelumnya dan dengan konsekuensi yang mendalam," kata kepala eksekutif McDonald's Chris Kempczinski dalam sebuah pesan kepada staf dan pemasok.
"Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa menyediakan akses ke makanan dan terus mempekerjakan puluhan ribu warga biasa, tentu saja merupakan hal yang benar untuk dilakukan," tambahnya.
"Tetapi tidak mungkin untuk mengabaikan krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh perang di Ukraina," imbuhnya.
"Tidak mungkin membayangkan Lengkungan Emas mewakili harapan dan janji yang sama yang membawa kita memasuki pasar Rusia 32 tahun lalu."
Berita lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.