Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Daftar 27 Perusahaan Amerika yang Masih Beroperasi di Rusia Meski Invasi Ukraina Terus Berlanjut

Sebanyak 27 perusahaan Amerika Serikat memutuskan masih beroperasi di Rusia meski invasi ke Ukraina terus berlanjut.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Daftar 27 Perusahaan Amerika yang Masih Beroperasi di Rusia Meski Invasi Ukraina Terus Berlanjut
inyourpocket.com
Hard Rock Cafe di Saint Petersburg, Rusia 

TRIBUNNEWS.COM - Logo Starbucks dan Lengkungan Emas McDonald's sedang dibongkar di Rusia setelah kedua bisnis itu menarik diri dari negara tersebut karena perang di Ukraina.

Namun, orang Rusia masih mendapatkan makanan Amerika seperti burger dan pizza, karena Hard Rock Cafe, Sbarro termasuk di antara lebih dari puluhan perusahaan AS yang tetap menjalankan  bisnis seperti biasa di Rusia.

Sebanyak 27 perusahaan yang berbasis di AS menentang seruan untuk keluar atau membatasi aktivitas mereka di Rusia, menurut penghitungan profesor manajemen Universitas Yale Jeffrey Sonnenfeld dan tim risetnya.

Hard Rock terus mengoperasikan Hard Rock Cafe di Moskow dan St. Petersburg, Rusia.

Pemasok makanan cepat saji lainnya, rantai pizza AS Sbarro, juga tetap bertahan.

Baca juga: Malu Negaranya Menginvasi Ukraina, Diplomat Rusia di PBB Mengundurkan Diri, Sempat Diminta Bungkam

Baca juga: Menteri Ekonomi Arab Saudi Sebut Sanksi Ekonomi Barat ke Rusia Aksi Sepihak

Beroperasi di Rusia sejak tahun 1997, perusahaan swasta tersebut menandatangani kesepakatan waralaba baru di Rusia pada tahun 2017.

Foto ini diambil pada 10 Maret 2022 menunjukkan kedai kopi Starbucks yang tutup di Moskow pada 10 Maret 2022.
Foto ini diambil pada 10 Maret 2022 menunjukkan kedai kopi Starbucks yang tutup di Moskow pada 10 Maret 2022. (AFP)

Perusahaan ini telah bermitra dengan Horeca Band Group dan berencana untuk membuka lebih dari 300 restoran Sbarro di Rusia pada tahun 2027.

Berita Rekomendasi

Bukan hanya rantai makanan yang "bergerak," menurut Sonnenfeld.

Pemilik layanan kencan online Match.com dan unit Tinder-nya terus melakukan bisnis di Rusia.

Eksekutif di perusahaan kencan tersebut mengatakan dalam panggilan pendapatan awal bulan ini, bahwa mereka memperkirakan akan kehilangan sekitar $10 juta pendapatan setiap kuartal selama perang Rusia di Ukraina berlanjut.

"Kinerja Eropa dipengaruhi oleh invasi Rusia ke Ukraina, yang mengurangi pendapatan di Rusia, Ukraina, dan beberapa negara terdekat lainnya," kata Gary Swidler, chief operating and financial officer Match.

Aplikasi kencan Bumble membuat keputusan yang berbeda.

Pada bulan Maret, platform jejaring sosial itu mengatakan akan menghentikan operasinya di Rusia dan menghapus aplikasinya dari Apple App Store dan Google Play Store di Rusia dan Belarus.

Perusahaan yang Masih Beroperasi di Rusia

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas