Pasangan Inggris Curhat Anaknya yang Butuh Transplantasi Hati karena Hepatitis Akut
Saat ini ada 34 kasus hepatitis akut tambahan yang telah diidentifikasi dan menyerang kelompok anak kecil, sehingga total kasus di Inggris mencapai 19
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
Pada awal April lalu, Natasha memperhatikan bahwa kulit Fiadh dan bagian putih matanya tampak mulai berwarna kuning.
Sebagai seorang perawat, ia pun mengetahui gejala itu dan langsung membawa putrinya ke A&E di Dundonald, sebuah kota di sebelah timur rumah mereka di Belfast.
Tim medis di sana kemudian berkonsultasi dengan dokter di Rumah Sakit Wanita dan Anak Birmingham, salah satu dari tiga pusat spesialis hati pediatrik di Inggris.
Setelah beberapa hari, Fiadh pun dipindahkan melalui ambulans udara ke Birmingham, di mana ia menjalani tes dan terdaftar untuk mendapatkan transplantasi.
Dalam 72 jam, mereka akhirnya menemukan donor organ, namun ada saat-saat ketika orang tua Fiadh ini mengkhawatirkan hal yang terburuk.
'Ia tidak boleh mati seperti ini'
Natasha pun menceritakan bahwa hatinya sangat sakit membayangkan jika dirinya dan sang suami kehilangan Fiadh untuk selamanya.
"Saya ingat teman saya datang untuk melihat kondisi saya dan saya hanya jatuh di pelukannya, saya hanya mengatakan 'ia (Fiadh) tidak boleh mati seperti ini, apa yang bisa kami lakukan tanpa dia?'. Seperti ketika ia pertama kali lahir, saya ingat mengatakan saya tidak percaya kami bisa mempertahankannya anak ini selamanya, kami membuatnya untuk dipertahankan, dan tiba-tiba hal itu tidak akan terjadi lagi," tegas Natasha, sambil menahan tangisnya.
Baca juga: Penyebab Hepatitis Akut Masih Diteliti, Ini 6 Dugaannya
Selama masa perawatannya, kondisi hati Fiadh menyebabkan serangan ensefalopati yang mempengaruhi otak.
Dampaknya adalah dapat membuat orang merasa bingung dan kehilangan arah, inilah yang kini terjadi pada Fiadh.
Alisdair menggambarkan kondisi anaknya seperti 'Alice in a Wonderland' pada saat itu, yang telah pergi terlalu jauh ke dalam terowongan dan perlu dipanggil agar bisa kembali.
"Ia terasa 'begitu jauh', sehingga anda harus mencoba dan berbicara kembali secara perlahan dengannya. Rasanya seperti sebuah saklar mati dan ia tidak benar-benar menjadi dirinya sendiri," papar Natasha.
Lalu bagaimana kabar Fiadh saat ini?
Natasha mengatakan bahwa dirinya berjuang untuk meyakini semua yang terjadi, namun ia mengaku tetap bersyukur bahwa hingga saat ini putrinya masih hidup.