Pejabat Amerika Serikat Terbang ke New Delhi untuk Cegah India Beli Minyak Rusia
Kunjungan tersebut terjadi di tengah usaha Amerika Serikat untuk mencegah India meningkatkan pembelian minyak Rusia
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) mengatakan seorang pejabat AS menuju ke India pada Selasa (24/5/2022).
Kunjungan itu untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat dan industri swasta India mengenai sanksi terhadap Rusia.
Kunjungan tersebut terjadi di tengah usaha Amerika Serikat untuk mencegah India meningkatkan pembelian minyak Rusia.
Baca juga: Daftar 27 Perusahaan Amerika yang Masih Beroperasi di Rusia Meski Invasi Ukraina Terus Berlanjut
Juru Bicara Departemen Keuangan Amerika Serikat melaporkan, Asisten Sekretaris untuk Pendanaan Teroris dan Kejahatan Keuangan AS, Elizabeth Rosenberg akan mengunjungi kota New Delhi dan Mumbai, India hingga Kamis (26/5/2022).
Juru bicara Departemen Keuangan Amerika Serikat menambahkan, kunjungan Rosenberg merupakan upaya pemerintah Biden untuk menyebarluaskan kepada mitra dan sekutunya di seluruh dunia, mengenai penerapan sanksi AS dan kontrol ekspor.
“Penting untuk berbicara dengan bagian dunia yang merupakan mitra kuat AS dalam berbagai masalah lain, dan memastikan kami berhubungan erat tentang rezim sanksi kami dan bekerja sama untuk menindak setiap peluang penghindaran atau kegiatan penghindaran," kata juru bicara itu, yang dikutip dari Reuters.
Rosenberg diharapkan dapat melakukan pembicaraan dengan pejabat pemerintah India, perusahaan penyulingan swasta, serta bisnis lainnya mengenai berbagai topik dari mulai sanksi Amerika Serikat terhadap Rusia hingga masalah ketahanan pangan.
Sebagai importir minyak nomor tiga di dunia, India telah meningkatkan impor minyak Rusia, dari sebelumnya 66.000 barel per hari pada bulan Maret, menjadi 277.000 barel per hari di bulan April.
Peningkatan ini terjadi saat penyulingan di India tergiur dengan diskon pembelian minyak mentah yang diberikan Rusia.
Sanksi Amerika Serikat terhadap Rusia saat ini, tidak mampu mencegah negara lain untuk membeli minyak Rusia. Namun pejabat Amerika Serikat telah mempertimbangkan sanksi sekunder, yang dapat membatasi pembelian tersebut.
Amerika Serikat berencana menerapkan tarif dan batas harga untuk minyak Rusia, namun belum ada indikasi bahwa tindakan tersebut akan segera dilakukan.
Baca juga: Menteri Ekonomi Arab Saudi Sebut Sanksi Ekonomi Barat ke Rusia Aksi Sepihak
Uni Eropa Beri Lampu Hijau, Jerman dan Italia Boleh Buka Rekening Rubel
Jerman dan Italia mengumumkan perusahaan-perusahaannya dapat membuka rekening rubel untuk membeli gas Rusia, tanpa khawatir bakal melanggar sanksi.
Pelonggaran itu didapat setelah kedua negara tersebut melakukan diskusi dengan Uni Eropa.
Sebelumnya Rusia telah menuntut agar pembeli asing membayar gas dalam Rubel, sehingga menguji tekad pemerintah Eropa untuk bersikap keras terhadap Rusia yang telah menyerang Ukraina pada Februari lalu.