Pejabat Amerika Serikat Terbang ke New Delhi untuk Cegah India Beli Minyak Rusia
Kunjungan tersebut terjadi di tengah usaha Amerika Serikat untuk mencegah India meningkatkan pembelian minyak Rusia
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Sebagian besar kontrak yang dimiliki perusahaan Uni Eropa dengan perusahaan energi Rusia, Gazprom dilakukan dalam euro atau dolar.
Namun panduan tersebut tidak secara eksplisit mengatakan apakah membuka rekening rubel untuk mengkonversikan mata uang euro atau dolar ke mata uang Rusia dapat melanggar sanksi Uni Eropa.
Baca juga: India Bangun Stasiun Pengisian Daya Kendaraan Listrik Bertenaga Biogas
Peneliti senior di Institut Studi Energi Oxford, Katja Yafimava mengatakan tidak ada dasar hukum yang menyatakan membuka rekening rubel akan melanggar sanksi Uni Eropa.
“Tidak ada dalam pedoman tertulis yang mencegah pembeli membuka rekening tersebut. Sementara pernyataan lisan Komisi Eropa telah menciptakan ambiguitas, itu adalah pedoman tertulis yang penting,” katanya.
Pemerintah Polandia telah menuntut saran yang lebih jelas dari Uni Eropa mengenai pembayaran gas Rusia dan pembukaan rekening rubel.
Sedangkan juru bicara kementerian urusan ekonomi Belanda mengatakan, negara itu telah melobi Komisi Eropa untuk membuat satu keputusan yang jelas bagi seluruh anggota-anggotanya.
Pelanggan Gas Rusia Asal Eropa Tunduk
Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak mengatakan setengah dari 54 pelanggan raksasa gas Rusia Gazprom telah membuka rekening di Gazprombank.
Dikutip dari Reuters, setelah adanya tuntutan yang diberikan Rusia untuk pembeli asing agar membayar gas dalam rubel, perusahaan-perusahaan di Eropa selama berminggu-minggu ini telah mencoba untuk mengonfirmasi mengenai cara pembayaran secara legal pembelian gas Rusia.
Rusia mengatakan, perusahaan asing harus membuka dua rekening untuk mematuhi mekanisme pembayaran baru, satu untuk mata uang asing dan satu rekening untuk rubel, sehingga perusahaan Eropa perlu menyelesaikan konversi mata uang apa pun dalam waktu 48 jam.
Uni Eropa telah membagikan dua pedoman tertulis kepada negara-negara anggotanya, namun tidak secara eksplisit mengatakan pembukaan rekening rubel akan melanggar sanksi Uni Eropa terhadap Rusia. Oleh karena itu, beberapa perusahaan Eropa berjuang untuk dapat membuka rekening di Rusia.
Novak mengungkapkan hampir setengah dari klien Gazprom telah membuka rekening khusus di Gazprombank dalam mata uang asing dan dalam rubel.
“Pembayaran gas di bawah kontrak utama jatuh tempo dan ada informasi bahwa beberapa perusahaan besar sudah membuka rekening, membayar (tagihan gas) dan siap membayar tepat waktu. Dalam beberapa hari ke depan kita akan melihat daftar terakhir siapa yang dibayar dalam rubel dan siapa yang ditolak,” kata Novak dalam sebuah forum pada Kamis (19/5/2022) kemarin.
Perusahaan-perusahaan ini memiliki tenggat waktu pembayaran untuk pengiriman gas April, pada hari ini (20/5/2022).