Biden Akan Kirim Hadiah Ranjau Anti-personel ke Ukraina, Klaim Bisa Melumpuhkan Pertahanan Musuh
Biden berjanji akan mengirimkan paket senjata tambahan berupa ranjau anti-personel untuk pasukan Ukraina
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNENWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berjanji akan mengirimkan paket senjata tambahan berupa ranjau anti-personel untuk pasukan Ukraina yang berperang melawan Rusia.
Pengiriman ranjau anti-personel dikonfirmasi Biden beberapa hari setelah AS memberi izin kepada Ukraina untuk menembakkan rudal jarak jauh AS ke sasaran di Rusia.
“Biden telah memutuskan untuk memberikan Ukraina ranjau darat anti personel guna menopang pertahanan Kyiv atas serangan Rusia,” kata pejabat AS, mengutip CNN International.
Tak seperti ranjau pada umumnya, ranjau yang akan diberikan AS dikenal sebagai "ranjau non-persisten".
Ranjau darat ini tak lagi aktif setelah jangka waktu tertentu ketika daya baterainya habis, meski begitu sekali meledak ranjau ini bisa dengan mudah menghancurkan pertahanan musuh.
Tak dirinci kapan ranjau ini akan dikirimkan ke Ukraina, namun Juru bicara Gedung Putih menuturkan bahwa ranjau tersebut akan segera dikirim dalam waktu dekat.
Pemberian ranjau darat anti-personil adalah langkah terbaru pemerintahan AS yang akan mengakhiri masa jabatannya untuk mendukung upaya perang Ukraina sebelum Donald Trump kembali ke Gedung Putih pada 20 Januari 2025.
Amerika Pemasok Utama Senjata Ukraina
Bantuan seperti ini bukan kali pertama yang dikirimkan AS untuk Ukraina. Sejak perang pecah, AS terus memasok segala kebutuhan militer tentara Ukraina.
Bahkan AS kini menempati posisi tertinggi negara yang mengirim bantuan militer terbanyak ke Ukraina sejak awal invasi Rusia terjadi tahun 2022. Jumlah bantuan AS mengalahkan Uni Eropa.
Menurut data Kiel Institute for the World Economy yang berbasis di Jerman, total bantuan AS kepada Ukraina selama beberapa tahun terakhir mencapai 75 miliar dolar.
Baca juga: AS Tutup Kedutaan Besar di Kiev Seusai Ukraina Pakai ATACMS, Serangan Balasan Rusia Skala Besar
Bantuan paling banyak dikirim ke sektor militer, yaitu 46,3 miliar dolar atau sebesar 62 persen dari total keseluruhan dana bantuan.
Di sektor ini, dana bantuan digunakan Ukraina untuk menggenjot stok persenjataan, pelatihan, dan intelijen yang dibutuhkan para komandan Ukraina guna bertahan dari serangan Rusia.
Selain mengirim bantuan militer, AS juga mengalokasikan bantuan finansial sebesar 26,4 miliar atau 35 persennya untuk bantuan kemanusiaan di Ukraina.
Bantuan kepada Ukraina juga menjadi pengeluaran terbesar nomor lima di AS tahun 2022, mengalahkan dana untuk NASA tahun itu yang berada di kisaran 29 miliar dolar.
Meski dana yang dihabiskan untuk Ukraina terbilang besar, AS dilaporkan juga mendapatkan untung dari pemberian dana bantuan tersebut.
Ini karena AS saat ini hanya mengeluarkan lima persen dari dana pertahanannya dan kurang dari 1 persen total pengeluaran pemerintah.
Berbanding terbalik dengan Rusia yang menghabiskan 40 persen dana pemerintahannya untuk perang.
Jika militer Rusia mengalami kemunduran, hal ini tentunya akan dianggap sebagai kemenangan mutlak AS karena berhasil mengalahkan salah satu negara dengan kekuatan militer terkuat di dunia.
(Tribunnews.com / Namira Yunia)