Pejabat Amerika Serikat Terbang ke New Delhi untuk Cegah India Beli Minyak Rusia
Kunjungan tersebut terjadi di tengah usaha Amerika Serikat untuk mencegah India meningkatkan pembelian minyak Rusia
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Melansir dari Reuters, Polandia, Bulgaria dan Finlandia menolak tuntutan Rusia untuk membayar gas dalam rubel, sehingga pasokan gas mereka telah dipotong.
Namun, negara-negara anggota Uni Eropa lainnya menghindari tindakan yang dapat mendorong Rusia untuk memotong pasokan gasnya.
Uni Eropa telah memberikan dua panduan tertulis mengenai cara membeli gas Rusia tanpa melanggar sanksi.
Baca juga: Starbucks Tinggalkan Rusia, Aktivitas Bisnis Sudah Ditangguhkan sejak 8 Maret 2022
Sayangnya panduan tersebut tidak secara jelas mengatakan, apakah membuka rekening rubel dengan Gazprombank akan melanggar sanksi Uni Eropa terhadap Rusia.
Beberapa diplomat dari negara-negara anggota Uni Eropa berpendapat, panduan yang diberikan sengaja dibuat tidak jelas untuk memungkinkan negara-negara di Eropa membuka rekening rubel dan terus membeli gas Rusia.
“Seseorang memiliki kesan bahwa hal itu membiarkan pintu terbuka untuk bisnis seperti biasa,” kata seorang diplomat yang tidak disebutkan namanya.
Diplomat tersebut menambahkan, pandangan diplomat dari negara-negara anggota Uni Eropa terhadap panduan tersebut dapat berisiko merusak persatuan UE dalam melawan Rusia.
Panduan yang Kurang Jelas
Dua sumber melaporkan kepada Reuters, pemerintah Jerman telah mengumumkan importir gas asal Jerman dapat membuka rekening rubel untuk membayar gas Rusia tanpa melanggar sanksi, selama pembayaran yang mereka lakukan ke Gazprombank tidak dilakukan dalam mata uang Rusia.
Sumber tersebut menambahkan, Jerman sebagai importir terbesar gas Rusia di kawasan Eropa, secara konsisten telah bertindak mengenai masalah pembayaran ini melalui koordinasi yang erat dengan Uni Eropa.
Baca juga: Menteri Ekonomi Arab Saudi Sebut Sanksi Ekonomi Barat ke Rusia Aksi Sepihak
Sementara itu, seorang sumber mengatakan pemerintah Italia telah melakukan pembicaraan dengan Komisi Eropa untuk menerima kejelasan mengenai cara pembelian gas Rusia secara legal.
Pembicaraan tersebut terjadi sebelum perusahaan energi Italia, Eni mengungkapkan pada hari Selasa (17/5/2022) lalu, pihaknya telah memulai proses untuk membuka dua rekening, satu rekening untuk mata uang euro, dan satu rekening lainnya untuk rubel Rusia.
“Keputusan itu sejalan dengan apa yang dikomunikasikan dengan departemen tersebut,” ujar sumber tersebut, yang merujuk pada departemen energi Komisi Eropa.
Dalam panduan tertulisnya, Uni Eropa mengatakan perusahaan di Eropa dapat membeli gas Rusia tanpa melanggar sanksi, apabila mereka membayar dalam mata uang yang sesuai dengan isi kontrak.