WHO Rilis Laporan 250 Kasus Cacar Monyet di 16 Negara, Indonesia Lakukan Pencegahan
WHO rilis laporan 250 kasus Cacar Monyet di 16 Negara. Indonesia belum ada kasus cacar monyet, namun Kemenkes terus lakukan upaya pencegahan.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
![WHO Rilis Laporan 250 Kasus Cacar Monyet di 16 Negara, Indonesia Lakukan Pencegahan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/gejala-dan-cara-mencegah-penularan-cacar-monyet-virus-yang-sedang-menghebohkan-singapura.jpg)
Kemenkes juga menyiapkan surat edaran untuk meningkatkan kewaspadaan di setiap wilayah melalui dinas kesehatan, kantor kesehatan pelabuhan, dan rumah sakit.
Revisi pedoman pencegahan dan pengendalian cacar monyet pun dilakukan untuk menyesuaikan situasi dan informasi baru dari WHO, khususnya mengenai surveilans, tatalaksana klinis, komunikasi risiko, dan pengelolaan laboratorium.
Baca juga: Kemenkes: Cacar Monyet Dapat Sembuh Sendiri, Gejalanya Diawali dengan Demam Tinggi
Cacar monyet
Cacar monyet disebabkan oleh virus human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus dari famili poxviridae yang bersifat highlipatogenik atau zoonosis.
Virus Ini pertama kali ditemukan pada monyet di tahun 1958, sedangkan kasus pertama pada manusia (anak-anak) terjadi pada tahun 1970.
Penularan melalui kontak erat dengan hewan atau manusia yang terinfeksi atau benda yang terkontaminasi virus.
“Penularan dapat melalui darah, air liur, cairan tubuh, Lesi kulit atau cairan pada cacar, kemudian droplet pernapasan,” katanya.
Masa inkubasi cacar monyet
Masa inkubasi cacar monyet biasanya 6 sampai 16 hari tetapi dapat mencapai 5 sampai 21 hari.
Fase awal gejala yang terjadi pada 1 sampai 3 hari yaitu demam tinggi, sakit kepala hebat, limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri punggung, nyeri otot, dan lemas.
Pada fase erupsi atau fase paling infeksius terjadinya ruam atau lesi pada kulit biasanya dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Secara bertahap mulai dari bintik merah seperti cacar makulopapula, lepuh berisi cairan bening (blister), lepuh berisi nanah (pustule), kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok.
“Biasanya diperlukan waktu hingga 3 minggu sampai periode lesi tersebut menghilang dan rontok,” ucap dr. Syahril.
Baca juga: Anggota Komisi IX DPR Minta Pemerintah Antisipasi Penyebaran Cacar Monyet
Pencegahan Cacar Monyet
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.