Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Capai 55 Kasus, Spanyol Putuskan akan Beli Vaksin Monkeypox

Menteri Kesehatan Spanyol, Carolina Darias mengatakan pada Rabu kemarin negaranya berencana membeli vaksin cacar monyet (Monkeypox).

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Capai 55 Kasus, Spanyol Putuskan akan Beli Vaksin Monkeypox
rte.ie
Ilustrasi virus monkeypox. Spanyol berencana membeli vaksin cacar monyet (Monkeypox). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, MADRID - Menteri Kesehatan Spanyol, Carolina Darias mengatakan pada Rabu kemarin negaranya berencana membeli vaksin cacar monyet (Monkeypox).

Hal tersebut dikarenaka jumlah kasus Monkeypox di negaranya saat ini mencapai 55.

Ia menyampaikan, pemerintah Spanyol akan membeli vaksin Imvanex yang dibuat perusahaan Denmark Bavarian Nordic.

Kendati demikian, ia tidak merinci jumlah dosis yang akan dibeli.

"Kami akan mendistribusikan vaksin secara proporsional diantara 17 wilayah Spanyol," kata Darias, dalam konferensi pers di Madrid.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (26/5/2022), dari total kasus yang ditemukan Spanyol, 51 di antaranya telah dilaporkan berasal dari wilayah Madrid.

Baca juga: Ahli Penyakit Afrika Selatan: Vaksinasi Massal untuk Monkeypox Tidak Diperlukan

Berita Rekomendasi

Mayoritas kasus adalah mereka yang ditelusuri ke sauna dewasa yang ditutup pada pekan lalu, dengan 4 kasus lainnya di Kepulauan Canary.

"Beberapa kasus di kedua wilayah itu terkait dengan festival Gay Pride 10 hari yang diadakan di Gran Canaria di Kepulauan Canary, di mana 80.000 orang berkumpul pada awal Mei ini," kata otoritas regional di Madrid dan Gran Canaria.

Sementara itu, di negara tetangga yakni Portugal, otoritas kesehatan DGS mengkonfirmasi 10 kasus baru Monkeypox pada Rabu kemarin, sehingga totalnya menjadi 49 kasus.

Kedua negara Iberia ini telah menjadi salah satu hotspot utama wabah tersebut baru-baru ini.

Padahal penyakit yang berasal dari virus itu biasanya tergolong ringan dan ditemukan di daerah endemiknya di beberapa wilayah di Afrika Barat dan Tengah.

DGS mengatakan bahwa semua kasus yang dikonfirmasi telah ditemukan pada pria, mayoritas diantaranya berusia di bawah 40 tahun.

Baca juga: Juru Bicara Kemenkes Sebut Belum Ada Laporan Monkeypox di Indonesia, Masyarakat Harus Tetap Waspada

Namun, hingga kini tidak ada kasus yang dirawat di rumah sakit.

"Madrid juga telah mengidentifikasi beberapa tempat tinggal pribadi di mana penularan virus Monkeypox terjadi, dan beberapa diantaranya telah dikunjungi oleh orang-orang dari Inggris," kata Juru Bicara Pemerintah Daerah Madrid.

Perlu diketahui, pihak berwenang Inggris adalah pihak pertama yang melaporkan kasus Monkeypox dalam wabah baru-baru ini pada 7 Mei lalu.

Baca juga: Saran Pakar Epidemiologi untuk Pencegahan Monkeypox yang Perlu Dilakukan Pemerintah

Mayoritas kasus infeksi yang terdeteksi secara global sejauh ini masih tergolong belum parah.

Banyak diantaranya, namun tidak semua, telah dilaporkan terjadi pada pria yang berhubungan seks dengan sesama jenis.

Gejala yang ditimbulkan penyakit ini meliputi demam dan ruam bergelombang yang khas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas