Fakta-fakta Penembakan di SD Texas yang Tewaskan 21 Orang, Pelaku Sempat Kirim Pesan Peringatan
Berikut sederet fakta terkait penembakan di SD Texas. Amerika Serikat yang telah menewaskan 21 orang, termasuk guru.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Garudea Prabawati
Abbott mengatakan pria bersenjata yang diidentifikasi sebagai Salvador Ramos itu telah tewas setelah ditembak oleh petugas polisi yang mengamankan di tempat kejadian.
Baca juga: Tangis Para Orang Tua yang Anaknya Jadi Korban Penembakan Massal di Texas AS, 19 Murid SD Tewas
"Diyakini bahwa dia meninggalkan kendaraannya dan masuk ke Sekolah Dasar Robb di Uvalde dengan pistol dan dia mungkin juga membawa senapan, tetapi itu belum dikonfirmasi," kata gubernur.
“Warga Texas di seluruh negara bagian berduka atas para korban kejahatan yang tidak masuk akal ini dan untuk komunitas Uvalde,” tambahnya.
3. Kirim Pesan Peringatan
Mengutip CNA, Gubernur Greg Abbott mengatakan pada hari Rabu (25/5/2022), pria bersenjata Texas yang membunuh 19 anak-anak dan dua guru memperingatkan dalam pesan online bahwa dia akan menembak sebuah sekolah dasar beberapa menit sebelum mengamuk.
Pesan online adalah satu-satunya peringatan awal, kata Abbott.
Dia mengatakan Ramos, seorang putus sekolah menengah, tampaknya tidak memiliki catatan kriminal atau riwayat masalah kesehatan mental.
Penyelidik belum mengidentifikasi motif secara terbuka.
Abbott mengatakan unggahan itu dibuat di Facebook, tetapi juru bicara perusahaan induk Facebook, Meta Platforms, mengatakan bahwa itu adalah pesan pribadi satu-ke-satu yang ditemukan setelah penembakan itu.
Perusahaan menolak untuk mengatakan siapa yang menerima pesan atau platform Meta mana, seperti Messenger atau Instagram, yang digunakan untuk mengirimnya.
Ramos secara legal membeli dua senapan dan 375 butir amunisi hanya beberapa hari sebelum penembakan, menurut pihak berwenang.
4. Tembak Nenek Sebelum Serang Sekolah
Baca juga: Sosok Salvador Ramos, Pelaku Penembakan Sekolah Texas: Dikenal Tak Ramah dan Suka Menyendiri
Salvador Ramos juga mengirim pesan yang mengatakan bahwa dia akan menembak neneknya.
Nenek Ramos, yang dia tembak di wajahnya sesaat sebelum menyerang sekolah, selamat dan menelepon polisi.