Lawan Sanksi Barat, Rusia dan Iran Bahas Pertukaran Pasokan Energi hingga Logistik Barang
Rusia dan Iran telah membahas mengenai pertukaran pasokan minyak dan gas, serta rencana untuk membangun pusat logistik barang
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak mengatakan pada Rabu (25/6/2022), Rusia dan Iran telah membahas mengenai pertukaran pasokan minyak dan gas, serta rencana untuk membangun pusat logistik barang.
Langkah ini merupakan bagian dari tanggapan Rusia terhadap sanksi yang dijatuhkan pihak Barat, setelah operasi militernya ke Ukraina.
Melansir dari Reuters, Rusia sedang berusaha mengatasi sanksi pihak Barat yang membatasi ekspor dan produksi minyaknya.
Baca juga: AS Paksa Rusia Gagal Bayar Utang, Medvedev: Kami Mampu Bayar Pakai Mata Uang Apa Saja
Amerika Serikat telah melarang impor minyak Rusia, tidak lama setelah Rusia mengirim pasukan militernya ke Ukraina. Sedangkan Uni Eropa masih mempertimbangkan embargo energi Rusia secara bertahap.
Sementara itu, Novak mengatakan industri minyak Iran telah berjuang selama bertahun-tahun di bawah tekanan sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat.
“Tentu saja, Iran telah hidup (di bawah sanksi) selama bertahun-tahun, dan kami telah membahas pengalaman Iran,” ujar Novak dalam kunjungannya ke Iran, yang dilansir dari situs Reuters.
Novak menambahkan, Iran telah menjadi pusat transportasi dan logistik utama, sehingga kerja sama Rusia dan Iran dapat meningkatkan omzet barang tahunan kedua negara tersebut.
"Iran dapat menjadi pusat transportasi dan logistik utama untuk memastikan transportasi barang yang saling menguntungkan. Omzet barang tahunan antara Rusia dan Iran berpotensi meningkat menjadi 50 juta ton dalam beberapa tahun dari 15 juta ton sekarang,” tambahnya.
Baca juga: Apa yang Dipelajari Militer Iran dari 2.000 Serangan Rudal Balistik dan Jelajah Rusia di Ukraina?
Novak juga mengatakan, Rusia dapat memasok energinya ke Iran utara, sementara minyak dan gas Iran dapat diekspor ke kawasan Asia Pasifik. Novak mengungkapkan perjanjian tersebut dapat disepakati dalam waktu dekat.
Selain membahas mengenai pertukaran pasokan energi dan pembangunan pusat logistik, Novak mengatakan kunjungannya ke Iran juga membahas investasi di beberapa proyek minyak dan gas.