Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Mantan Pacar Penembak SD di Texas, Sebut Takut akan Hidupnya saat Salvador Ramos Mengamuk

Berikut pengakuan dari mantan pacar pelaku penembakan SD di Texas, Salvador Ramos mengenai kepribadiannya.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Pengakuan Mantan Pacar Penembak SD di Texas, Sebut Takut akan Hidupnya saat Salvador Ramos Mengamuk
nypost.com/Instagram @salv8dor
Salvador Ramos pelaku penembakan massal di Texas. 

"Dia itu pengganggu, sungguh. Jika Anda tidak memberikan apa yang dia inginkan, dia adalah pengganggu bagi Anda," sambungnya.

"Dia tidak punya teman. Sejujurnya, tidak ada yang pernah berbicara dengannya. Hanya karena orang-orang benar-benar takut padanya," tambah Baxter.

Bunga ditempatkan pada peringatan darurat di depan Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas, pada 25 Mei 2022. - Komunitas Latino Uvalde yang erat diliputi kesedihan pada hari Rabu setelah seorang remaja dengan pelindung tubuh berbaris ke sekolah dan dibunuh 19 anak-anak dan dua guru, dalam ketegangan terbaru kekerasan senjata mematikan di AS. (Photo by CHANDAN KHANNA / AFP)
Bunga ditempatkan pada peringatan darurat di depan Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas, pada 25 Mei 2022. - Komunitas Latino Uvalde yang erat diliputi kesedihan pada hari Rabu setelah seorang remaja dengan pelindung tubuh berbaris ke sekolah dan dibunuh 19 anak-anak dan dua guru, dalam ketegangan terbaru kekerasan senjata mematikan di AS. (Photo by CHANDAN KHANNA / AFP) (AFP/CHANDAN KHANNA)

Baca juga: Tangis Para Orang Tua yang Anaknya Jadi Korban Penembakan Massal di Texas AS, 19 Murid SD Tewas

Baca juga: Salvador Ramos, Pelaku Penembakan Sekolah Texas: Dikenal Tidak Ramah, Sering Pamer Senjata di Medsos

Baxter mengatakan, Ramos secara lahiriah sangat kejam sehingga banyak orang mengira dia akan melakukan penembakan massal di sekolah menengah mereka.

"Kami semua berpikir mungkin mereka akan melakukannya di sekolah menengah, karena kami pernah mendapat ancaman sebelumnya," kata Baxter.

"Tapi tidak untuk anak-anak. Seharusnya kita. Tidak ada alasan untuk pergi dan menyakiti anak-anak itu."

"Tidak ada dari kita yang seperti itu. Tak satu pun dari kita memiliki kebencian semacam itu di hati kita untuk melakukan sesuatu seperti itu atau tahu bagaimana ini bisa terjadi," tambahnya.

(Tribunnews.com/Maliana)

Berita Rekomendasi
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas