Sebagian Kota Severodonetsk Jatuh ke Tangan Rusia, Wali Kota: 1.500 Warga Tewas
Pasukan Rusia telah merebut setengah dari kota Severodonetsk di Ukraina timur. Wali kota sebut lebih dari 1.500 penduduk telah meninggal.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Nuryanti
"Ini adalah kejahatan ganda, menargetkan konvoi kemanusiaan dan seorang jurnalis," katanya.
Colonna menambahkan bahwa Leclerc-Imhoff terbunuh di jalan menuju Lyssychansk di wilayah Severodonetsk di Ukraina.
"Dia menjadi korban pecahan peluru, saat dia mengikuti operasi kemanusiaan dengan kendaraan lapis baja, Senin ini."
"Dia ditemani oleh rekannya Maxime Brandstaetter, yang terluka ringan dalam serangan ini, dan "fixer" mereka Oksana Leuta, yang tidak terkena," bunyi pernyataan itu.
"Grup Media Altice dan staf editorial BFMTV berbagi kesedihan dengan keluarga dan teman-temannya," bunyi pernyataan itu.
Baca juga: Pasokan Pupuk Indonesia Kena Imbas Konflik Rusia-Ukraina yang Makin Panas
Baca juga: Berbincang dengan Erdogan, Putin Ungkap Kesiapan Rusia Ekspor Pupuk dan Makanan Jika Sanksi Dicabut
"Peristiwa tragis ini mengingatkan kita akan bahaya yang dihadapi oleh semua jurnalis yang telah mempertaruhkan hidup mereka untuk melaporkan konflik ini selama lebih dari tiga bulan sekarang."
Banyak jurnalis yang menjadi korban perang Rusia-Ukraina
Ini bukan pertama kalinya seorang jurnalis terbunuh saat meliput invasi Rusia ke Ukraina.
Pada awal Maret, seorang operator kamera Ukraina, Yevhenii Sakun, dilaporkan tewas ketika menara TV Kyiv ditembaki.
Kemudian pada 13 Maret, jurnalis Amerika pemenang penghargaan Brent Renaud dibunuh oleh pasukan Rusia di kota Irpin, Ukraina, menurut polisi di Kyiv.
Jurnalis Amerika lainnya, Juan Arredondo, terluka.
Dan keesokan harinya jurnalis Fox News Pierre Zakrzewski, seorang jurnalis foto perang berusia 55 tahun, dan Oleksandra "Sasha" Kuvshynova, seorang jurnalis Ukraina berusia 24 tahun yang bekerja sebagai konsultan untuk jaringan tersebut, terbunuh di dekat Kyiv.
Koresponden Fox News Benjamin Hall juga terluka parah dalam serangan itu.
(Tribunnews.com/Yurika)