Sebagian Kota Severodonetsk Jatuh ke Tangan Rusia, Wali Kota: 1.500 Warga Tewas
Pasukan Rusia telah merebut setengah dari kota Severodonetsk di Ukraina timur. Wali kota sebut lebih dari 1.500 penduduk telah meninggal.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Severodonetsk, kota terakhir yang masih dipegang oleh Kyiv di provinsi Luhansk, Ukraina, berada dalam reruntuhan akibat serangan Rusia.
Pasukan Rusia telah merebut setengah dari kota Severodonetsk di Ukraina timur yang merupakan kunci bagi upaya Moskow untuk segera menyelesaikan perebutan kawasan industri Donbas.
"Kota ini pada dasarnya dihancurkan dengan kejam blok demi blok," kata wali kota Severodonetsk, Oleksandr Striuk pada Selasa (31/5/2022), dilansir Al Jazeera mengutip The Associated Press.
Dia mengatakan pertempuran jalanan yang sengit terus berlanjut dan pemboman artileri mengancam kehidupan sekitar 13.000 warga sipil yang masih berlindung.
Kota Severodonetsk dulunya merupakan rumah bagi lebih dari 100.000 orang.
Baca juga: HOAKS Kabar Jenderal AS Ditangkap Pasukan Rusia di Ukraina, Eric Olson Bantah Klaim Tersebut
Baca juga: Uni Eropa Sepakat Jatuhkan Larangan Impor Minyak Rusia
Tidak mungkin untuk melacak korban sipil di tengah penembakan sepanjang waktu, kata wali kota.
Wali kota percaya bahwa lebih dari 1.500 penduduk telah meninggal karena berbagai sebab sejak Rusia menginvasi Ukraina pada akhir Februari.
Upaya evakuasi dari Severodonetsk telah dihentikan karena penembakan.
“Warga sipil sekarat karena serangan langsung, dari luka pecahan dan di bawah puing-puing bangunan yang hancur, karena sebagian besar penduduk bersembunyi di ruang bawah tanah dan tempat penampungan,” kata Striuk.
Listrik ke kota telah terputus dan orang-orang membutuhkan air, makanan, dan obat-obatan.
"Ada persediaan makanan untuk beberapa hari lagi, tetapi masalahnya adalah bagaimana mendistribusikannya," kata wali kota.
Seorang pemimpin separatis yang didukung Moskow yang dikutip dalam laporan kantor berita TASS mengatakan sebelumnya pada hari Selasa bahwa pasukan Rusia telah menguasai sekitar sepertiga kota, tetapi mereka tidak maju secepat yang diharapkan.
“Tapi kami ingin, di atas segalanya, menjaga infrastruktur kota,” katanya.
Gubernur regional Serhiy Haidai mengatakan kepada televisi pemerintah Ukraina pada hari Selasa bahwa pasukan Rusia perlahan-lahan maju menuju pusat kota.