Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Uni Eropa Bertekad Lemahkan Pendapatan Rusia, 90 Persen Negara UE Putus Impor Minyak dari Moskow

Demi memutus ketergantungan Energi Rusia, hampir 90 persen negara yang tergabung di Uni Eropa sepakat menyetujui sanksi embargo ini

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Uni Eropa Bertekad Lemahkan Pendapatan Rusia, 90 Persen Negara UE Putus Impor Minyak dari Moskow
The Guardian/AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin tetap mengharuskan Uni Eropa membayar gas yang dibelinya dari Rusia dengan rubel. Uni Eropa Bertekad Lemahkan Pendapatan Rusia, 90 Persen Negara UE Putus Impor Minyak dari Moskow 

Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS – Setelah melewati perdebatan yang alot, para pemimpin Uni Eropa (UE) akhirnya resmi memotong impor minyak dari Rusia pada akhir tahun ini.

Keputusan tersebut menandai keseriusan Uni Eropa dalam memutus ketergantungan energinya dari Rusia.’

“Kesepakatan untuk melarang ekspor minyak Rusia ke Uni Eropa, Ini segera mencakup lebih dari 2/3 impor minyak dari Rusia. Tekanan maksimum diberikan pada Rusia untuk mengakhiri perang," kata Presiden Dewan Eropa, Charles Michel.

Baca juga: Apa Arti Embargo Minyak Parsial Uni Eropa bagi Rusia dan Seluruh Eropa?

Hadirnya kesepakatan ini menambah daftar panjang sanksi Eropa terhadap Rusia, dimana sebelumnya UE telah menggulirkan lima sanksi parang.

Salah satunya dengan memblokir bank terbesar Rusia, Sberbank dari sistem keuangan global SWIFT.

Michel menjelaskan, langkah ini diambil Uni Eropa dengan tujuan untuk melemahkan pendapatan Rusia dalam membiayai mesin perangnya.

Anjungan minyak lepas pantai (oil rig) milik perusahaan minyak Rusia.
Anjungan minyak lepas pantai (oil rig) milik perusahaan minyak Rusia. (CNBC)

Sebelum menjatuhkan sanksi embargo ini, Eropa sendiri biasa mengimpor produk minyak dari Rusia sebanyak 3,5 juta barel per hari melalui kapal tanker dan sepertiganya melalui pipa Druzhba.

Jumlah ini membuat Uni Eropa menjadi salah satu konsumen terbesar Rusia.

Namun demi memutus ketergantungan Energi Rusia, hampir 90 persen negara yang tergabung di Uni Eropa sepakat menyetujui sanksi embargo ini.

BERITA REKOMENDASI

Termasuk Jerman, Polandia dan Belanda yang telah lebih dulu diblokir dari pasokan minyak Rusia, karena menolak untuk membayarkan impor dengan mata uang Rubel.

Baca juga: Siapa Saja yang Berhenti Beli Minyak Rusia? India dan China Tergiur Diskon

Sayangnya tak semua negara ikut andil dalam menyukseskan sanksi, nantinya Hongaria, Slovakia dan Republik Ceko masih diperbolehkan untuk melakukan impor, demi menstabilkan perekonomian negara di tengah adanya inflasi pasar global.

Ketiga negara ini rencananya akan terus melakukan pengiriman minyak Rusia melalui pipa Druzhba.

“10 persen sisanya akan dibebaskan sementara dari embargo sehingga Hungaria Slovakia dan Republik Ceko, dapat terhubung dengan minyak Rusia melalui ke pipa selatan,” jelas Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban.

Melansir dari Reuters, upaya embargo yang dilakukan Uni Eropa juga sejalan dengan perintah presiden Ukraina Volodymyr Zalansky yang meminta para parlemen Eropa untuk segera bersikap tegas terhadap Moskow atas kesepakatan embargo.

"Mengapa Anda bergantung pada Rusia, pada tekanan mereka, dan bukan sebaliknya? Rusia harus bergantung pada Anda. Mengapa Rusia masih dapat memperoleh hampir satu miliar euro per hari dengan menjual energi?" kata Zelensky.

Baca juga: Uni Eropa Menyetujui Embargo Parsial Sekitar 90 Persen Impor Minyak Rusia

Selain memutuskan hasil sanksi embargo, dalam konferensi yang dihadiri 27 negara Eropa tersebut Uni Eropa juga turut memberikan dukungan politik untuk paket pinjaman Uni Eropa senilai 9 miliar euro.

Dana tersebut dimaksudkan untuk membangun pertahanan militer dan perekonomian Ukraina selama dua bulan kedepan.

Negara yang Berhenti Beli Minyak Rusia

Buntut invasinya ke Ukraina, sejumlah negara dan perusahaan berhenti melakukan pembelian minyak Rusia.

Australia, Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat (AS) membelakukan larangan langsung atas pembelian minyak Rusia.

Negara G7 (Kelompok Tujuh) berkomitmen mengembargo atau menghapus impor minyak Rusia pada 8 Mei.

Terbaru, Uni Eropa (UE) pada Senin (30/5/2022) sepakat melarang impor minyak Rusia melalui laut dengan periode enam bulan untuk minyak mentah dan delapan bulan untuk produk olahan.

Namun UE mengecualikan pasokan minyak melalui pipa Druzhba, untuk memungkinkan kilang di Eropa Timur dan Jerman tetap mendapat pasokan.

Kendati demikian, Jerman dan Polandia secara sukarela akan menghentikan semua impor minyak melalui pipa pada akhir tahun 2022.

Baca juga: Uni Eropa Sepakat Jatuhkan Larangan Impor Minyak Rusia

Embargo ini secara total akan menghentikan sekitar 90 persen dari impor minyak Rusia ke Uni Eropa.

Namun sebelum itu, ada 26 perusahaan penyulingan dan perdagangan besar Eropa telah secara sukarela menangguhkan pembelian spot atau mengumumkan rencana untuk menghapus secara bertahap 2,1 juta barel per hari (bph) impor Rusia, menurut JP Morgan.

Berikut daftar mantan pembeli minyak Rusia:

1. BP plc (BP.L)

BP plc adalah perusahaan minyak bumi bermarkas di London, dan salah satu 4 besar perusahaan minyak di seluruh dunia.

BP plc telah menyetop pembelian dari Rusia dan mengatakan tidak akan lagi membuat kesepakatan baru dengan entitas Rusia untuk memuat di pelabuhan Rusia kecuali "penting untuk memastikan keamanan pasokan".

2. ENEOS

Penyulingan terbesar Jepang ini telah berhenti membeli minyak mentah dari Rusia dan berencana mendapatkan pasokan alternatif dari Timur Tengah.

Baca juga: Ukraina Tuduh Rusia Curi 500.000 Ton Biji Gandum dari Wilayahnya

3. ENI (ENI.MI)

Eni S.p.A. adalah sebuah perusahaan minyak dan gas multinasional yang berkantor pusat di Roma.

Perusahaan yang 30,3 % dimiliki oleh pemerintah Italia ini, telah menangguhkan pembelian minyak Rusia, termasuk untuk kilang minyak Bayern Jerman, di mana ia memiliki saham minoritas.

4. EQUINOR (EQNR.OL)

Perusahaan energi milik negara Norwegia telah menghentikan perdagangan minyak Rusia dan keluar dari Rusia, mencatat penurunan $1,08 miliar dalam laporan pendapatan kuartal pertama

5. GALP (GALP.LS)

Perusahaan minyak dan gas Portugis telah menangguhkan semua pembelian baru produk minyak bumi dari Rusia atau dari perusahaan Rusia.

6. Glencore (GLEN.L)

Glencore plc adalah perusahaan perdagangan dan pertambangan komoditas multinasional Anglo-Swiss dengan kantor pusat di Baar, Swiss.

Pihak perusahaan mengatakan tidak akan memasuki bisnis perdagangan baru apa pun yang berkaitan dengan komoditas asal Rusia kecuali diarahkan oleh otoritas pemerintah terkait.

Baca juga: Ukraina Klaim Telah Tewaskan 30.500 Tentara Rusia, Hancurkan 1.358 Tank dan 174 Helikopter

7. Hellenic Petroleum (HEPr.AT)

Penyulingan minyak terbesar Yunani ini telah berhenti membeli minyak mentah Rusia, menggantinya dengan pasokan tambahan dari Arab Saudi dan negara-negara lain.

8. Neste (NESTE.HE)

Neste Oyj adalah perusahaan minyak yang berbasis di Espoo, Finlandia.

Sejak awal April, Neste telah mengganti sekitar 85 % minyak mentah Rusia dengan minyak mentah lainnya, dan mengatakan tidak akan masuk dalam kesepakatan baru untuk membeli minyak Rusia.

9. Petrom (ROSNP.BX)

OMV Petrom S.A. adalah salah satu perusahaan terbesar di Rumania dan produsen minyak dan gas terbesar di Eropa Tenggara.

Dikendalikan oleh OMV Austria, perusahaan ini mengatakan pihaknya sedang bersiap untuk menghentikan impor minyak mentah Rusia, yang menyumbang sekitar 30 % dari kebutuhan tahunan kilang Petrobrazi.

Baca juga: UPDATE Serangan Rusia ke Ukraina Hari ke-98, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi

10. PKN Orlen (PKN.WA)

Orlen adalah perusahaan minyak bumi asal Polandia.

Penyulingan terbesar Polandia ini telah berhenti membeli minyak mentah Rusia di pasar spot, beralih ke minyak Laut Utara, dengan kontrak pasokan jangka panjang yang ditandatangani sebelumnya berakhir pada akhir tahun ini.

11. Preem

Penyulingan terbesar Swedia, yang dimiliki oleh miliarder Saudi, Mohammed Hussein al-Amoudi ini telah menggantikan minyak Rusia, yang merupakan 7 % dari pasokannya, dengan barel Laut Utara.

12. Repsol (REP.MC)

Repsol S.A. merupakan sebuah perusahaan Spanyol yang menghasilkan minyak dan gas bumi dan beroperasi di 29 negara.

Repsol telah berhenti membeli minyak mentah Rusia di pasar spot.

Baca juga: Para Pemimpin Uni Eropa Menyetujui Embargo Parsial Impor Minyak Rusia

13. Shell (SHEL.L)

Royal Dutch Shell plc, atau lebih dikenal sebagai Shell, adalah sebuah perusahaan minyak dan gas multinasional yang berkantor pusat di Belanda.

Perusahaan minyak terbesar di dunia ini telah berhenti membeli minyak mentah dan produk olahan Rusia, termasuk bahan bakar campuran.

14. Trafigura

Perusahaan multinasional Bursa komoditas asal Swiss ini berencana menghentikan semua pembelian minyak mentah dari Rosneft pada 15 Mei ketika aturan Uni Eropa yang lebih ketat tentang penjualan minyak Rusia mulai berlaku.

Selain itu, perusahaan ini secara substansial mengurangi volume produk olahan yang dibelinya dari Rosneft.

15. TotalEnergies

Perusahaan energi Prancis, yang mengoperasikan kilang Leuna di Jerman timur, telah berhenti membuat kesepakatan baru untuk membeli minyak Rusia dan berencana menghentikan pembeliannya pada awal 2023.

16. Varo Energy B.V.

Kilang Swiss, yang memiliki 51,4 % di kilang minyak Bayern, Jerman, mengatakan tidak akan lagi membuat kesepakatan baru untuk membeli minyak mentah Rusia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas