China Mulai Batasi Hubungan dengan Rusia untuk Hindari Sanksi Barat, Larang Maskapai Rusia Melintas
pemerintah China khawatir negaranya akan terdampak sanksi serupa, apabila tidak membatasi hubungan bilateral dengan Rusia
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Inza Maliana
Presiden Zelensky kemudian menegaskan kembali bahwa integritas teritorial negaranya tidak untuk dinegosiasikan.
Baca juga: Gedung Putih: Sistem Roket yang Dikirim ke Ukraina Tidak Dimaksudkan untuk Menyerang di Dalam Rusia
AS Juga Sanksi Rusia di Bidang Pertahanan hingga Teknologi
Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka memberlakukan sanksi ekonomi berat terhadap Rusia sebagai tanggapan atas serangan Presiden Vladimir Putin di Ukraina.
Sanksi AS tersebut bertujuan melumpuhkan ekonomi Rusia, lembaga keuangannya, dan aksesnya ke teknologi.
"Putin memilih perang ini. Dan sekarang dia dan negaranya akan menanggung akibatnya,” kata Presiden AS, Joe Biden di Gedung Putih pada Kamis (24/2/2022).
Pasar saham Rusia jatuh ke level terendah dalam empat setengah tahun pada hari Kamis, dan mata uangnya, rubel, mencapai rekor terendah versus greenback.
Sekarang, langkah-langkah yang lebih ketat digunakan untuk menekan ekonomi Rusia, menghambat pertumbuhannya, meningkatkan biaya pinjaman, meningkatkan inflasi dan mengintensifkan arus keluar modal.
Administrasi Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa sanksi menargetkan semua 10 lembaga keuangan terbesar Rusia dan memberlakukan langkah-langkah pengendalian ekspor yang akan mengurangi lebih dari separuh impor teknologi tinggi Rusia.
Langkah tersebut termasuk memotong bank terbesar Rusia dari sistem keuangan AS dan menjatuhkan sanksi pada bank terbesar kedua Rusia, dan membekukan asetnya yang menyentuh sistem keuangan AS.
Sanksi terhadap entitas keuangan utama Rusia termasuk pengenaan "pemblokiran penuh dan sanksi akun koresponden dan hutang, dan pembatasan utang dan ekuitas, pada lembaga yang memegang hampir 80 persen aset sektor perbankan Rusia", kata Gedung Putih.
“Skala agresi Putin dan ancaman yang ditimbulkannya terhadap tatanan internasional memerlukan tanggapan tegas, dan kami akan terus mengenakan biaya berat jika dia tidak mengubah arah,” tambah pemerintahan Biden dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, AS memuji Australia, Kanada, Uni Eropa, Jepang, dan Inggris karena telah setuju mengambil tindakan yang sama kuatnya terhadap Rusia.