Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekjen NATO Menilai Konflik Rusia-Ukraina Berubah Jadi Perang Gesekan

Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan pihaknya mengantisipasi konflik jangka panjang di Ukraina karena invasi Rusia berubah menjadi perang gesekan

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Sekjen NATO Menilai Konflik Rusia-Ukraina Berubah Jadi Perang Gesekan
François WALSCHAERTS / POOL / AFP
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengadakan konferensi pers menjelang pertemuan para menteri luar negeri di Brussel, pada 22 Maret 2021. 

Stoltenberg mengatakan aliansi tersebut bekerja untuk mengatasi kekhawatiran Turki dan "menemukan jalan bersama ke depan".

Dia juga memuji peran Ankara di NATO, menyebutnya sebagai "sekutu penting".

Artileri berat Rusia Malka 2 dijadikan senjata utama menghancurkan infrantri Ukraina di wilayah Donbass. Howitzer ini menggunakan peluru kaliber 202 mm.
Artileri berat Rusia Malka 2 dijadikan senjata utama menghancurkan infrantri Ukraina di wilayah Donbass. Howitzer ini menggunakan peluru kaliber 202 mm. (Southfront.org)

Kepala NATO ini menekankan bahwa aliansi tidak ingin meningkatkan konflik.

Dia memperingatkan bahwa "perang penuh" antara NATO dan Rusia akan mengakibatkan lebih banyak kematian dan kehancuran.

"Kami memberikan dukungan ke Ukraina, tapi kami bukan bagian dari konflik," katanya.

Stoltenberg menyebut sekutu NATO telah mengerahkan pasukan dan bantuan ke negara-negara sayap timur dekat Rusia untuk mengirim pesan ke Moskow terhadap kesalahan perhitungan tentang kesediaan aliansi untuk membela anggotanya.

"Ini adalah pencegahan. Itu bukan untuk memprovokasi konflik, tapi untuk mencegah konflik," katanya kepada wartawan.

Berita Rekomendasi

Rusia Kuasai 20 Persen Ukraina

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa pasukan Rusia telah menduduki 20 persen wilayahnya.

Zelensky pada Kamis (2/6/2022) mengatakan kepada legislatif Luksemburg bahwa tentara Moskow menyerbu lebih dari 3.600 pemukiman, dengan 1.000 diantaranya berhasil direbut kembali.

Setelah menarik diri dari daerah sekitar ibukota Kyiv, pasukan Rusia memfokuskan serangan di selatan dan timur Ukraina, mencetak kemenangan militer penting bulan lalu dengan merebut kota pelabuhan Mariupol.

Dilansir The Hill, Zelensky menegaskan bahwa meskipun Jumat (3/6/2022) ini menandai 100 hari invasi, Ukraina sejatinya telah memerangi Rusia selama bertahun-tahun sejak pasukannya memasuki wilayah Donbas pada 2014. 


Dia mengatakan, hampir 12 juta orang Ukraina menjadi pengungsi internal dan lebih dari 5 juta telah meninggalkan negara itu sejak Rusia menginvasi pada Februari.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan pernyataan melalui tautan video selama acara di sela-sela pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos pada 25 Mei 2022.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan pernyataan melalui tautan video selama acara di sela-sela pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos pada 25 Mei 2022. (Fabrice COFFRINI / AFP)

Baca juga: Zelensky Akhirnya Akui Militer Rusia Telah Kuasai 20 Persen Wilayah Ukraina

Baca juga: UPDATE Serangan Rusia ke Ukraina Hari ke-100, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi

Ia menambahkan bahwa pertempuran berkecamuk di sepanjang garis lebih dari 1.000 kilometer dari Kharkiv di timur ke Mykolaiv di selatan.

Zelensky berterima kasih kepada rakyat Luksemburg dan pemerintahnya atas bantuan senjata ke Ukraina.

"Ini mengingatkan pada Perang Dunia II, ketika agresi Nazi mengancam kehidupan seluruh bangsa," kata Zelensky.

"Oleh karena itu, kita harus secara signifikan meningkatkan tekanan pada Rusia untuk menghentikan bencana ini dan mencegah agresi semacam itu di masa depan."

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas