Stasiun TV Jepang Beritakan Kaburnya Buronan Polisi ke Indonesia Hingga Pengakuan Karyawan Restoran
Seorang pria yang telah mengenal keluarga Taniguchi bersaksi bahwa "Mitsuhiro tahu cerita bahwa dia bisa mendapatkan 50 juta yen sebulan."
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Semua stasiun televisi besar di Jepang sebut saja NHK, NTV, TBS, Yomiuri dan lainnya memberitakan tentang Mitsuhiro Taniguchi (47), tersangka kasus penipuan yang kabur ke Indonesia.
Mitsuhiro Taniguchi jadi buronan polisi Jepang sejak Oktober 2020.
Taniguchi bersama istrinya (Rie) dan kedua anaknya, Daiki (22) serta adik lelakinya, bersama-sama melakukan penipuan aplikasi subsidi yang diberikan pemerintah Jepang untuk membantu perusahaan kecil menengah (UKM) yang kesulitan akibat terdampak corona.
Mitsuhiro Taniguchi (47) disebut telah kabur ke Indonesia.
Seorang kenalannya disebut diundang oleh Mitsuhiro beberapa tahun lalu.
"Mitsuhiro tampaknya ingin menggali minyak, dan membuka usaha di Indonesia, mengajak temannya untuk melakukan imnvestasi di Indonesia," ungkap sumber Tribunnews.com serta hasil penyelidikan kepolisian Jepang.
Istrinya Rie Taniguchi (45), putra sulungnya, Daiki Taniguchi (22), dan putra keduanya (21 saat ini) mendapatkan penerimaan ilegal atas manfaat berkelanjutan sekitar 960 juta yen, yang mendekati 1.800 kasus.
Seorang pria yang telah mengenal keluarga Taniguchi selama bertahun-tahun bersaksi bahwa "Mitsuhiro tahu cerita bahwa dia bisa mendapatkan 50 juta yen sebulan."
"Ayahku (Mitsuhiro) ada di dalam mobil mewah. Dia melakukan hal-hal buruk," ungkap sumber tersebut menceritakan komentar dari anak Mitsuhiro.
Baca juga: Pegawai Kantor Pajak Jepang pun Melakukan Penipuan Subsidi Pemerintah
Diyakini bahwa Mitsuhiro, yang dalam pelarian, mengadakan seminar dan mengumpulkan para calon peserta yang dibutuhkan untuk aplikasi subsidi pemerintah.
Seorang pria (usia 30an) yang bekerja di sebuah restoran di Tokyo dikatakan telah diminta untuk berbicara tentang manfaat berkelanjutan (subsidi pemerintah).
Pria itu yang dihubungi NTV dikatakan telah bertemu Mitsuhiro tujuh hingga delapan tahun yang lalu, dan diminta ikut serta oleh Mitsuhiro sekitar Mei 2020, saat aplikasi untuk manfaat berkelanjutan dimulai.
Apakah Anda berbicara tentang hadiah?
"Saya diberitahu akan mendapat sekitar 15 % hingga 20 % (sebagai hadiah), termasuk mengajukan pengembalian pajak dan mendaftar secara online sebagai biaya," papar pria tersebut.
Berapa yang pertama kali Anda bayarkan ke Mitsuhiro?
"Saya pikir itu 150.000 yen, saya yakin telah menerima jumlah itu," kata pria itu lagi.
Di bawah sistem subsidi pemerintah, maksimum 1 juta yen akan dibayarkan kepada pemilik tunggal perusahaan UKM Jepang.
Pria itu juga mengungkapkan telah memanggil sekitar 10 orang.
Menurut pria tersebut, saat itu Mitsuhiro mengatakan, "Tidak apa-apa jika orang yang diperkenalkan (“komisi”) sekitar 25 % atau 30 % dan (perantara) sekitar 150.000 yen."
"Saya pikir itu adalah penipuan, dan saya pikir semua orang tidak akan melakukannya," cerita pria itu lagi.
Mitsuhiro dan rekan-rekannya mengatakan kepada pria itu bahwa jumlah peserta yang mengajukan aplikasi subsidi dikumpulkan dari 36 prefektur di seminar dan acara lainnya.
Selain itu, menurut seorang pejabat investigasi, baru diketahui bahwa Mitsuhiro telah memberikan instruksi berikut kepada pemegang yang dikumpulkan di SNS.
"Ketika ditanya, 'Apakah Anda sendiri yang mengajukan pengembalian pajak?', jawabnya 'ya'."
"Aman untuk mengatakan 'rumah adalah bisnis'"
Mitsuhiro memberikan instruksi secara rinci bagaimana menjawab ketika Badan Administrasi Bisnis Kecil dan Menengah (METI) melakukan konfirmasi melalui telepon.
Menurut penyidik, Mitsuhiro berangkat ke Indonesia pada Oktober 2020, tak lama setelah permohonannya mulai ditolak.
Baca juga: Pelaku Penipuan Subsidi Pemerintah Jepang Kabur ke Indonesia, Kini Jadi Buronan Polisi
Itu sekitar waktu yang sama ketika orang yang diminta terakhir dihubungi, setelah itu dia tidak dapat dihubungi kembali.
Pria itu dengan mudah mengambil cerita dari Mitsuhiro dan mengatakan kepada orang-orang di sekitarnya bahwa dia kini menyesal, dan dia sudah menjelaskan situasinya kepada Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo.
Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo sedang menyelidiki bahwa Mitsuhiro terlibat dalam penerimaan palsu di posisi terdepan.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.