Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keseruan Murid SD di Washington DC Bernyanyi Lagu Burung Kakatua Sambil Bermain Angklung

Sebanyak 24 murid sekolah dasar (SD) dari John Eaton Elementary School mengunjungi gedung KBRI Washington, D.C. (WDC) untuk mempresentasikan hal-hal m

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Keseruan Murid SD di Washington DC Bernyanyi Lagu Burung Kakatua Sambil Bermain Angklung
Dok KBRI WDC
Sebanyak 24 murid sekolah dasar (SD) dari John Eaton Elementary School mengunjungi gedung KBRI Washington, D.C. (WDC) untuk mempresentasikan hal-hal menarik yang telah mereka pelajari tentang Indonesia pada Kamis (2/6/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 24 murid sekolah dasar (SD) dari John Eaton Elementary School mengunjungi gedung KBRI Washington, D.C. (WDC) untuk mempresentasikan hal-hal menarik yang telah mereka pelajari tentang Indonesia pada Kamis (2/6/2022).

Acara ini disaksikan oleh Duta Besar, Wakil Duta Besar dan staf KBRI, para murid kelas 5 SD ini secara bergantian menyampaikan presentasi singkat tentang Indonesia.

“Dengan antusiasme dan semangat yang tinggi, mereka berbicara tentang Indonesia mulai dari bahasa, sejarah, kultur, makanan, hingga iklim dan biodiversitas,” tulis KBRI WDC lewat pernyataan Sabtu (4/6/2022).

Baca juga: Presiden Amerika: Washington Tidak akan Kirim Roket Jarak Jauh ke Ukraina yang Bisa Menjangkau Rusia

Kunjungan ini merupakan kegiatan akhir dari program adopsi sekolah atau Embassy Adoption Program (EAP) yang telah berlangsung selama 6 bulan terakhir dimana KBRI Washington, D.C. dipasangkan dengan SD John Eaton.

Beberapa murid yang terpilih untuk mewakili Indonesia pada program simulasi sidang PBB (mini Model United Nations/MUN) yang diselenggarakan Pemerintah Washington, D.C. berkesempatan menyampaikan hasil riset mereka terkait isu perubahan iklim.

Sejumlah pelajar memainkan alat musik angklung seusai Deklarasi Bandung Kota Angklung di Plaza Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/5/2022). Acara ini digelar secara hybrid dengan menampilkan sekitar 300 seniman, pegiat angklung, beserta komunitas seni angklung di Kota Bandung. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Sejumlah pelajar memainkan alat musik angklung seusai Deklarasi Bandung Kota Angklung di Plaza Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (21/5/2022). Acara ini digelar secara hybrid dengan menampilkan sekitar 300 seniman, pegiat angklung, beserta komunitas seni angklung di Kota Bandung. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Berperan sebagai delegasi Indonesia, para murid tersebut dengan lugas mengutarakan langkah-langkah Pemerintah Indonesia dalam menangani isu-isu seperti kenaikan permukaan air laut, penurunan emisi karbon, deforestasi, hingga transformasi energi bersih.

BERITA REKOMENDASI

Tidak hanya presentasi dan berbicara dengan bahasa Indonesia, para murid juga dengan semangat menyanyikan lagu populer Indonesia yaitu “Burung Kakatua” sambil menunjukkan kemahiran bermain angklung, yang secara harmonis dipadukan dengan alat musik xylophone (gambang).

Dalam sambutannya, Duta Besar Rosan P. Roeslani memberikan apresiasi yang tinggi atas penampilan tersebut.

“Kalian bermain angklung dengan sangat baik, apalagi kalian belajar hanya dalam waktu yang singkat. Saya harap kalian dapat terus belajar mengenai Indonesia setelah program EAP ini selesai,” ujar Dubes Rosan yang menyapa para murid dengan hangat.

Program EAP merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah lokal Washington, D.C. melalui District of Columbia Public School (DCPS) dan organisasi nirlaba Washington Performing Arts.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan murid-murid sekolah dasar di di ibu kota negara AS ini dengan keragaman budaya dari negara lain.

Dalam jangka waktu 6 bulan, sebanyak 75 Kedutaan negara-negara asing yang berkantor di Washington, D.C. mengisi kelas satu bulan sekali kepada murid-murid kelas 5 dan 6 SD.

KBRI Washington, D.C. sendiri telah berpartisipasi pada program EAP sejak tahun 1983 dengan harapan dapat meningkatkan pemahaman publik AS terhadap Indonesia, serta mempererat hubungan persahabatan di tingkat masyarakat antara Indonesia dan AS yang dimulai sejak usia dini.

Selain mempelajari keunikan budaya dan kekayaan alam Indonesia, para murid juga menikmati metode pembelajaran yang ringan dan menyenangkan, termasuk melakukan aktivitas kerajinan tangan seperti membatik dan membuat wayang kulit.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas