Profil Nupur Sharma, Politisi India yang Tengah Dapat Kecaman karena Komentarnya soal Nabi Muhammad
Profil Nupur Sharma Politisi India: Riwayat pendidikan, karier politik, dan kontroversi terkait perkataannya yang menghina Nabi Muhammad.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Nama Nupur Sharma menjadi perbincangan dunia baru-baru ini, karena kasus penghinaan terhadap Nabi Muhammad.
Nupur Sharma merupakan anggota Partai Bharatiya Janata (BJP).
Saat ini, BJP telah menangguhkan Nupur Sharma, setelah pernyataannya di sebuah acara televisi yang memicu pertikaian dan mendapat reaksi keras dari negara-negara Teluk, seperti diberitakan Indian Express.
Terkait kasus tersebut, kemarahan diplomatik dari negara-negara Teluk menyusul pernyataan kebencian terhadap Sharma sebagai bagian dari tumbuhnya Islamofobia di India.
Sementara Qatar, Kuwait dan Iran memanggil Duta Besar India di sana, seruan diberikan di media sosial untuk memboikot produk India.
Sharma kemudian tanpa syarat menarik pernyataan kontroversial itu dan mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diposting di Twitter dan Instagram bahwa dia tidak pernah berniat untuk menyakiti perasaan keagamaan siapa pun.
Baca juga: Indonesia Kutuk Pernyataan Politisi India, Nupur Sharma yang Diduga Menghina Nabi Muhammad SAW
Profil Nupur Sharma
Nupur Sharma adalah advokat dan pemimpin BJP terkemuka.
Ia lahir di New Delhi.
Nupur Sharma menempuh pendidikannya di Delhi Public School (DPS), Mathura Road, New Delhi dan melanjutkan ke B.A. Economics (Hons.) dari Hindu College of University of Delhi, dikutip dari NDTV.
Ia juga memperoleh gelar Sarjana Hukum (LL.B.) dari Fakultas Hukum, Universitas Delhi.
Sharma kemudian melanjutkan studi LLM dari London School of Economics.
Nupur Sharma telah aktif dalam politik sejak hari-harinya di perguruan tinggi dan juga kemudian menjadi Presiden Persatuan Mahasiswa Universitas Delhi (DUSU).
Baca juga: Boikot India Trending Topic Twitter, Buntut Kasus Nupur Sharma yang Diduga Hina Nabi Muhammad SAW
Sharma telah terlibat dalam politik sejak masa kuliahnya