Jerman Tak akan Akui Taliban Jika Kondisi Afghanistan Tetap Buruk
Jerman mengatakan tidak akan mengakui Taliban sebagai penguasa sah Afghanistan selama kondisi "mengerikan" masih ada.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock mengatakan bahwa Berlin tidak akan mengakui Taliban sebagai penguasa sah Afghanistan selama kondisi "mengerikan" di bawah kelompok Islamis tetap ada, Selasa (7/6/2022).
Tidak ada pemerintah asing yang secara resmi mengakui Taliban sejak mereka mengambil alih Afghanistan Agustus 2021 lalu.
"Ketika kami melihat ke seberang perbatasan, situasinya mengerikan," kata Annalena Baerbock, dalam konferensi pers di Islamabad, dikutip dari CNA.
Dia memperingatkan krisis kemanusiaan dan ekonomi yang menjulang di negara di mana dia mengatakan anak perempuan kehilangan pendidikan, perempuan dikeluarkan dari kehidupan publik, dan suara-suara yang berbeda ditekan.
"Selama mereka menempuh jalan ini, tidak ada ruang untuk normalisasi dan apalagi pengakuan terhadap Taliban sebagai penguasa sah negara itu. Pada saat yang sama, kami tidak akan meninggalkan rakyat Afghanistan," kata Baerbock.
Dia menambahkan bahwa Jerman akan mengirim bantuan kemanusiaan.
Baca juga: Taliban Serahkan Pengelolaan 4 Bandara di Afghanistan Ke Perusahaan Penerbangan UEA
Baca juga: Taliban Perintahkan Presenter Wanita untuk Tutupi Wajah saat Tampil di TV, Keputusan Sudah Bulat
Pejabat Taliban menyangkal tuduhan pelanggaran hak dan mengatakan mereka sedang bekerja untuk menciptakan kondisi di mana mereka akan membuka sekolah menengah untuk anak perempuan.
Pakistan, yang selama bertahun-tahun melihat Taliban sebagai blok efektif terhadap pengaruh saingan lama India di Afghanistan, telah menyerukan keterlibatan dengan Taliban, dengan mengatakan dunia tidak mampu menghadapi krisis kemanusiaan.
Namun, Menteri Luar Negeri Pakistan, Bilawal Bhutto Zardari, mengatakan bahwa Taliban harus memperhatikan keprihatinan masyarakat internasional tentang hak dan keamanan.
"Adalah harapan kami bahwa pihak berwenang Afghanistan akan responsif terhadap harapan masyarakat internasional mengenai penghormatan inklusivitas terhadap hak asasi manusia semua warga Afghanistan, termasuk perempuan dan tindakan efektif melawan terorisme," katanya.
Baerbock menyerukan persatuan untuk menekan Taliban.
"Masyarakat internasional harus bersatu dan bersama-sama memberi tahu Taliban dengan lantang dan jelas - Anda menuju ke arah yang salah," katanya.
Baerbock juga mengatakan, Jerman dan Pakistan telah merampingkan sistem untuk membawa pengungsi Afghanistan ke Jerman melalui Pakistan, dan lebih dari 14.000 warga Afghanistan yang sangat berisiko telah dapat melakukan perjalanan ke Jerman selama beberapa bulan terakhir.
(Tribunnews.com/Yurika)