Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Singapura Darurat Demam Berdarah, Laporkan 11.670 Kasus sejak Awal Tahun

Singapura mengatakan sedang menghadapi "darurat" demam berdarah dengue (DBD). Kasus DBD di negara itu sejak awal 2022 telah melampaui 11.000 kasus.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Inza Maliana
zoom-in Singapura Darurat Demam Berdarah, Laporkan 11.670 Kasus sejak Awal Tahun
Freepik
Ilustrasi gigitan nyamuk aedes aegypti penyebab DBD - Singapura mengatakan sedang menghadapi "darurat" demam berdarah dengue (DBD). Kasus DBD di negara itu sejak awal 2022 telah melampaui 11.000 kasus sejak awal 2022. 

TRIBUNNEWS.COM - Singapura mengatakan sedang menghadapi "darurat" demam berdarah dengue (DBD), CNN melaporkan.

Kasus DBD di negara itu sejak awal 2022 telah melampaui 11.000 kasus, jauh lebih tinggi dari yang dilaporkan sepanjang 2021, yaitu 5.258 kasus.

"Kasus pasti meningkat lebih cepat," kata Menteri Dalam Negeri Singapura, Desmond Tan di sela-sela inspeksi lingkungan untuk nyamuk demam berdarah.

"Ini adalah fase darurat yang mendesak sekarang yang harus kita tangani."

Para ahli memperingatkan kasus DBD tahun ini adalah angka yang suram tidak hanya untuk Singapura yang iklim tropisnya merupakan tempat berkembang biak alami nyamuk Aedes yang membawa virus, tetapi juga untuk seluruh dunia.

Baca juga: Dubes Singapura Sambangi Menkumham Yasonna, Ada apa?

Baca juga: Bertemu PM Lee Hsien Long, Menko Airlangga Apresiasi Kerja Sama Bilateral Indonesia-Singapura

Lonjakan kasus DBD di Singapura terjadi karena perubahan iklim global yang berarti wabah seperti itu kemungkinan akan menjadi lebih umum dan meluas di tahun-tahun mendatang.

"Penyakit ini sekarang endemik di lebih dari 100 negara," kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam laporan demam berdarah global pada Januari 2022, mencatat bahwa kasus telah meningkat 30 kali lipat dalam 50 tahun terakhir.

Berita Rekomendasi

"Tidak hanya jumlah kasus yang meningkat ketika penyakit menyebar ke daerah baru tetapi wabah eksplosif sedang terjadi," tambah WHO.

Pada 2019, dunia mencatat rekor 5,2 juta kasus demam berdarah, menurut WHO.

Wabah di seluruh Asia tahun itu menewaskan ribuan orang.

Di Filipina, ratusan orang meninggal dan jutaan lainnya terancam karena negara tersebut mendeklarasikan epidemi demam berdarah nasional; di Bangladesh, rumah sakit kewalahan; dan di Afghanistan, transmisi tercatat untuk pertama kalinya.

Wabah demam berdarah terburuk di Singapura dalam sejarah terjadi pada 2020, di mana negara itu mencatat 35.315 kasus dan 28 kematian.

Tahun ini, Singapura mengalami satu kematian akibat DBD, tetapi dengan meningkatnya jumlah kasus, pihak berwenang tidak mau mengambil risiko.

"Pada 28 Mei 2022, sekitar 11.670 kasus demam berdarah telah dilaporkan tahun ini dengan sekitar 10 persen kasus memerlukan rawat inap," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Singapura.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas