Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jurnalis Inggris dan Pemandunya Hilang di Amazon, Tim Pencari Temukan Barang-barang Milik Keduanya

Polisi Brasil mengumumkan bahwa tim pencari telah menemukan barang-barang milik jurnalis Inggris yang hilang di Amazon bersama ahli adat.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Inza Maliana
zoom-in Jurnalis Inggris dan Pemandunya Hilang di Amazon, Tim Pencari Temukan Barang-barang Milik Keduanya
EVARISTO SA / AFP
Karyawan National Indigenous Foundation melakukan aksi solidaritas atas hilangnya jurnalis Inggris Dom Phillips dan spesialis urusan Pribumi Brasil Bruno Pereira, di Brasilia, pada 9 Juni 2022. Polisi Brasil mengumumkan bahwa tim pencari telah menemukan barang-barang milik jurnalis Inggris yang hilang di Amazon bersama pemandunya yang seorang ahli adat berpengalaman. 

TRIBUNNEWS.COM - Polisi Brasil mengumumkan pada hari Minggu (12/6/2022) bahwa tim pencari telah menemukan barang-barang milik Dom Phillips (57), jurnalis Inggris yang hilang di Amazon bersama ahli adat Bruno Pereira (41) sejak Minggu (5/6/2022) lalu.

Dilansir Reuters, polisi mengatakan pakaian milik Pereira telah ditemukan, termasuk kartu identitas kesehatannya dan ransel dengan pakaian milik Phillips, bersama dengan sepatu bot kedua pria itu.

Seorang petugas pemadam kebakaran yang memimpin tim pencari mengatakan kepada wartawan bahwa ransel yang berisi pakaian dan laptop, ditemukan terikat pada batang pohon yang setengah tenggelam di daerah tempat kedua pria itu terakhir terlihat pada hari Minggu.

Sebelumnya, Elizeu Mayaruna, yang bekerja untuk lembaga adat Funai, mengatakan kepada Reuters bahwa pada saat menelusuri di hutan di sepanjang sungai Itacoai pada hari Sabtu, ia menemukan pakaian, terpal, dan sebotol oli motor.

Baca juga: Istri Jurnalis yang Hilang di Amazon Minta Otoritas Mengintensifkan Pencarian: Setiap Detik Berharga

Koresponden asing veteran Dom Phillips (tengah) berbicara dengan dua pria pribumi di Aldeia Maloca Papiú, Negara Bagian Roraima, Brasil, pada 16 November 2019. Phillips hilang saat meneliti sebuah buku di Lembah Javari Amazon Brasil dengan pakar adat Bruno Pereira. Pereira, seorang ahli di badan urusan adat Brasil, FUNAI, dengan pengetahuan mendalam tentang wilayah tersebut, secara teratur menerima ancaman dari para penebang dan penambang yang mencoba menyerang tanah kelompok adat yang terisolasi.
Koresponden asing veteran Dom Phillips (tengah) berbicara dengan dua pria pribumi di Aldeia Maloca Papiú, Negara Bagian Roraima, Brasil, pada 16 November 2019. Phillips hilang saat meneliti sebuah buku di Lembah Javari Amazon Brasil dengan pakar adat Bruno Pereira. Pereira, seorang ahli di badan urusan adat Brasil, FUNAI, dengan pengetahuan mendalam tentang wilayah tersebut, secara teratur menerima ancaman dari para penebang dan penambang yang mencoba menyerang tanah kelompok adat yang terisolasi. (JOAO LAET / AFP)

Mayaruna dan dua anggota tim pencari pribumi lainnya yang mengenal Pereira, mantan pejabat Funai, mengatakan mereka mengenali kemeja dan celana miliknya.

Saksi mata mengatakan mereka melihat Pereira dan Phillips melakukan perjalanan menyusuri sungai itu Minggu lalu.

Jurnalis lepas yang menulis untuk Guardian dan Washington Post itu sedang dalam perjalanan pelaporan di daerah hutan terpencil dekat perbatasan dengan Peru dan Kolombia.

Berita Rekomendasi

Tempat itu merupakan rumah bagi masyarakat adat terbesar di dunia yang terisolasi.

Wilayah liar dan tanpa hukum itu telah memikat geng penyelundup kokain, bersama dengan penebang liar, penambang dan pemburu.

Berita hilangnya kedua orang tersebut menjadi headline global.

Karyawan National Indigenous Foundation melakukan aksi solidaritas atas hilangnya jurnalis Inggris Dom Phillips dan spesialis urusan Pribumi Brasil Bruno Pereira, di Brasilia, pada 9 Juni 2022.
Karyawan National Indigenous Foundation melakukan aksi solidaritas atas hilangnya jurnalis Inggris Dom Phillips dan spesialis urusan Pribumi Brasil Bruno Pereira, di Brasilia, pada 9 Juni 2022. (EVARISTO SA / AFP)

Ikon sepak bola Brasil, Pele hingga penyanyi Caetano Veloso bergabung dengan politisi, aktivis lingkungan dan hak asasi manusia dalam mendesak Presiden Jair Bolsonaro untuk meningkatkan pencarian.

Saksi mata Reuters melihat situasi bentangan tepi sungai di mana Mayaruna menemukan pakaian.

Beberapa perahu yang mengangkut polisi, tentara, dan petugas pemadam kebakaran terlihat bolak-balik.

Presiden Jair Bolsonaro tahun lalu sempat menghadapi pertanyaan sulit dari Phillips saat konferensi pers tentang melemahnya penegakan hukum lingkungan di Brasil.

Bolsonaro mengatakan pekan lalu bahwa Phillips dan Pereira "berada dalam petualangan yang tidak direkomendasikan" dan memperkirakan bahwa mereka bisa saja dieksekusi.

Detektif polisi negara bagian yang terlibat dalam penyelidikan mengatakan kepada Reuters bahwa mereka fokus pada pemburu liar dan nelayan ilegal di daerah itu.

Kelompok itu dikenal sering bentrok dengan Pereira saat ia mengorganisir patroli adat di reservasi lokal.

Polisi juga telah menangkap seorang nelayan, Amarildo da Costa, atas tuduhan penggunaan senjata.

Polisi menahannya saat menyelidiki apakah dia terlibat dalam hilangnya Phillips dan Pereira.

Pengacara dan keluarga Costa mengatakan dia memancing secara legal di sungai dan membantah Costa berperan dalam hilangnya kedua pria itu.

Saat ini, sekitar 150 tentara telah dikerahkan dengan perahu sungai untuk mencari Phillips dan Pereira sambil mewawancarai penduduk setempat.

Mereka juga bergabung dengan tim pencari pribumi yang telah mencari kedua pria itu selama seminggu terakhir.

Istri Dom Phillips Desak Otoritas Intensifkan Pencarian

Diberitakan Tribunnews.com Selasa (7/6/2022) lalu, istri Dom Phillips mendesak pihak berwenang Brasil untuk mengintensifkan upaya pencarian.

Dilansir The Guardian, Alessandra Sampaio dari Brasil, yang tinggal bersama suaminya di kota timur laut Salvador, mengatakan dalam sebuah pernyataan:

"Pihak berwenang Brasil, keluarga kami putus asa."

"Tolong jawab urgensi saat ini dengan tindakan segera."

"Saat saya mengajukan permohonan ini, mereka telah hilang selama lebih dari 30 jam."

"Dan di hutan, setiap detik berarti, setiap detik bisa menjadi perbedaan antara hidup dan mati," tambah Sampaio.

"Yang bisa saya lakukan hanyalah berdoa agar Dom dan Bruno [Araújo Pereira] baik-baik saja, di suatu tempat, dan tidak dapat melanjutkan perjalanan mereka karena beberapa masalah mekanis, dan bahwa semua ini akan berakhir hanya menjadi cerita lain dalam kehidupan penuh mereka."

Koresponden asing veteran Dom Phillips mengunjungi sebuah tambang di Negara Bagian Roraima, Brasil, pada 14 November 2019. Phillips hilang saat meneliti sebuah buku di Lembah Javari Amazon Brasil bersama pakar pribumi yang disegani Bruno Pereira. Pereira, seorang ahli di badan urusan adat Brasil, FUNAI, dengan pengetahuan mendalam tentang wilayah tersebut, secara teratur menerima ancaman dari para penebang dan penambang yang mencoba menyerang tanah kelompok adat yang terisolasi.
Koresponden asing veteran Dom Phillips mengunjungi sebuah tambang di Negara Bagian Roraima, Brasil, pada 14 November 2019. Phillips hilang saat meneliti sebuah buku di Lembah Javari Amazon Brasil bersama pakar pribumi yang disegani Bruno Pereira. Pereira, seorang ahli di badan urusan adat Brasil, FUNAI, dengan pengetahuan mendalam tentang wilayah tersebut, secara teratur menerima ancaman dari para penebang dan penambang yang mencoba menyerang tanah kelompok adat yang terisolasi. (Joao LAET / AFP)

Ketika pencarian hari kedua berakhir tanpa tanda-tanda keberadaan kedua pria itu, saudara perempuan Phillips, Sian Phillips, mengatakan lewat video pada Senin malam:

"Kami tahu itu adalah tempat yang berbahaya tetapi Dom benar-benar percaya bahwa itu mungkinkan untuk menjaga alam dan mata pencaharian masyarakat adat."

"Kami benar-benar khawatir tentang dia dan mendesak pihak berwenang di Brasil untuk melakukan semua yang mereka bisa untuk mencari rute yang dia ikuti."

"Jika ada yang bisa membantu meningkatkan sumber daya untuk pencarian itu akan sangat bagus karena waktu sangat penting."

"Kami mencintai saudara kami dan ingin dia dan pemandu Brasilnya ditemukan, setiap menit berharga," tambahnya.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas