Presiden Turki Berencana Mengadakan Pembicaraan dengan Putin dan Zelensky, Membahas Ekspor Gandum
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan berencana untuk mengadakan pembicaraan minggu depan dengan Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pada Minggu (12/6/2022), Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan berencana untuk mengadakan pembicaraan minggu depan dengan pemimpin Rusia Vladimir Putin dan mitra Ukraina Vladimir Zelensky.
Pembicaraan tersebut rencananya membahas soal ekspor biji-bijian yang aman dari Ukraina, menurut video pertemuannya dengan pemuda Turki yang dirilis oleh kantor kepresidenan.
"Ada perang yang terjadi antara Ukraina dan Rusia, dan kami tahu bahwa sebagian besar produk pertanian berasal dari negara-negara ini," katanya, dikutip TASS.
"Pada tahap ini, kami tidak memiliki masalah dengan ini, kami memiliki 5 juta ton gandum di gudang kami, tetapi kami ingin meningkatkan volume ini."
Baca juga: Pertempuran di Ukraina Timur Berkecamuk, Pabrik Kimia di Severodonetsk Diserang
Baca juga: POPULER Internasional: Rencana Ukraina Gabung UE | China Dukung Pembicaraan Damai Rusia-Ukraina
“Kami akan ambil bagian dalam pekerjaan (menciptakan koridor yang aman untuk pengiriman produk pertanian – TASS) tidak hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk negara ketiga,” lanjutnya.
"Negosiasi sedang berlangsung. Dalam minggu mendatang kami akan berdiskusi dengan Zelensky dan Putin langkah apa yang bisa diambil."
Putin sebelumnya mengatakan Moskow siap untuk menjamin ekspor biji-bijian tanpa hambatan jika Ukraina membersihkan pelabuhan tambangnya sendiri.
Presiden Rusia itu juga mengaku dapat mengatur ekspor melalui pelabuhan yang dikendalikan oleh pihak Rusia: Berdyansk dan Mariupol.
Baca juga: Pabrik Kimia di Kota Ukraina Timur Terbakar Usai Ditembak Militer Rusia
Baca juga: Ukraina dan Inggris Prediksi Rusia akan Gunakan Senjata yang Dapat Menimbulkan Kerusakan Besar
Ekspor gandum Ukraina melalui Polandia dan Rumania menghadapi kemacetan
Dikutip CNBC, pejabat Ukraina mengatakan Kyiv menetapkan dua rute melalui Polandia dan Rumania untuk mengekspor biji-bijian dan mencegah krisis pangan global meskipun kemacetan telah memperlambat rantai pasokan, kata Kyiv, Minggu.
Wakil Menteri Luar Negeri Dmytro Senik mengatakan keamanan pangan global terancam karena invasi Rusia ke Ukraina telah menghentikan ekspor biji-bijian Laut Hitam Kyiv, yang menyebabkan kelangkaan dan melonjaknya harga.
Ukraina adalah pengekspor biji-bijian terbesar keempat di dunia dan dikatakan ada sekitar 30 juta ton biji-bijian yang disimpan di wilayah yang dikuasai Ukraina yang coba diekspor melalui jalan darat, sungai dan kereta api.
"Ukraina sedang dalam pembicaraan dengan negara-negara Baltik untuk menambah koridor ketiga untuk ekspor makanan," kata Senik.
Dia tidak memberikan rincian tentang berapa banyak gandum yang telah dipindahkan atau akan dipindahkan melalui rute ini.
“Rute-rute itu tidak sempurna karena menciptakan kemacetan tertentu, tetapi kami melakukan yang terbaik untuk mengembangkan rute-rute itu untuk sementara waktu,” katanya kepada Reuters di sela-sela KTT keamanan Asia di Singapura.
Baca juga: Presiden Komisi Eropa: Keputusan Keanggotaan UE Ukraina Diumumkan Minggu Depan
Baca juga: UPDATE Serangan Rusia ke Ukraina Hari ke-109, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi