Bercanda soal Bom, Mantan Bupati Diturunkan dari Pesawat, 4 Insiden Serupa Pernah Terjadi Sebelumnya
Mantan Bupati diturunkan dari pesawat karena bercanda soal bom. Rupanya kejadian serupa pernah terjadi di belahan dunia lain beberapa tahun lalu.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Bupati Buton Selatan, La Ode Arusani, diturunkan dari pesawat karena bercanda soal bom, Tribunnews.com melaporkan, Selasa (14/6/2022).
La Ode Arusani berencana berangkat dari Bandara Betoambari, Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menuju Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Namun saat di dalam pesawat, La Ode Arusani terdengar bercanda dengan temannya dan mengucapkan "sabun bom."
"Sekira pukul 09.10 Wita, penumpang Wings Air atas nama La Ode Arusani saat di atas pesawat senda gurau dengan teman mengungkapkan sabun bom," ujar Kepala Subseksi Teknis, Operasional, Keamanan dan Pelayanan Darurat UPBU Betoambari Baubau, La Rano, saat dikonfirmasi TribunnewsSultra.com, Selasa (14/6/2022)
"Iya, pramugari tidak terima sehingga diturunkan dari pesawat," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Mantan Bupati Buton Selatan Diturunkan dari Pesawat Karena Bercanda Bawa Bom, Ini Kata Maskapai
Baca juga: Profil La Ode Arusani, Mantan Bupati Busel yang Diturunkan dari Pesawat karena Bercanda soal Bom
Menurut UU No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, menyampaikan informasi palsu, bergurau, atau mengaku-ngaku membawa bom di bandara dan pesawat udara dapat dikenakan pidana penjara.
Tak hanya di Indonesia, kejadian serupa juga pernah terjadi di sejumlah negara dalam beberapa tahun terakhir.
Selandia Baru - 2020
Pada 24 Agustus 2020 lalu, seorang penumpang diturunkan dari pesawat yang bersiap untuk terbang dari Whangarei ke Auckland, Selandia Baru, setelah seorang kerabat bercanda bahwa mereka membawa bom.
Air New Zealand mengkonfirmasi adanya "potensi masalah keamanan", dan melakukan protokol keamanan.
Penumpang dan barang bawaan mereka dikeluarkan dari pesawat.
Polisi mengkonfirmasi bahwa mereka menanggapi sebuah insiden "di mana seseorang menuduh orang lain memiliki bahan peledak".
"Polisi melakukan pencarian ekstensif terhadap barang-barang milik orang tersebut dan di pesawat dan tidak ada barang-barang yang ditakutkan. Masalah itu telah diselesaikan dan dua orang - seorang pria dan seorang wanita - membantu polisi dengan penyelidikan kami," kata seorang juru bicara polisi.
Michael Chubb, Manajer Bandara Distrik Whangarei, mengatakan bahwa peristiwa itu menjadi pengingat bahwa tidak boleh ada yang namanya humor dalam hal keselamatan dan perjalanan udara.
"Tampaknya itu adalah lelucon dari kerabat penumpang, yang di luar batas," kata Chubb kepada Newshub.
"Jadi ya seperti yang tertulis di papan tanda - semua lelucon dianggap serius."
Setelah penumpang diturunkan, pesawat tersebut kemudian melakukan perjalanan ke Auckland sesuai jadwal.
Bulgaria - 2015
Bercanda soal bom juga dapat membuat pesawat mendarat darurat.
Neovember 2015 lalu, pesawat tujuan Warsawa-Mesir mendarat darurat di Bulgaria karena seorang penumpang berkata membawa bom.
Dilaporkan Reuters, Airbus A320 dari Polish Small Planet Airlines mendarat tepat sebelum fajar di kota Burgas di Laut Hitam, di mana pihak berwenang mengatakan semua 161 penumpang dan awak dievakuasi dengan selamat.
"Tidak ada bahan peledak di dalam pesawat yang melakukan pendaratan darurat," kata kementerian dalam negeri.
Jaksa mengatakan seorang warga Polandia berusia 67 tahun berkata kepada kru tentang kemungkinan adanya bom yang ia bawa di pesawat.
Dia kemudian ditangkap dan menghadapi hukuman 15 tahun penjara.
Seorang juru bicara polisi mengatakan penumpang itu mengaku mengkonsumsi alkohol.
Amerika Serikat - 2021
September 2021 lalu, seorang wanita ditangkap di Bandara Internasional Fort Lauderdale-Hollywood Florida setelah mengaku memiliki bom di bagasinya.
Dilansir USA Today, Marina Verbitsky, dari Chicago, ditinggal pesawat karena datang terlambat.
Wanita itu lalu marah karena ia beserta suami dan anaknya tidak diizinkan naik ke pesawat.
Setelah petugas memberi tahunya bahwa ia tidak bisa lagi naik karena pesawat sudah meluncur ke landasan pacu.
Wanita itu lantas mengatakan ada bom di bagasinya, yang sudah masuk ke dalam pesawat.
Deputi Kantor Sheriff Broward County menanggapi ancaman bom itu dengan serius dan para petugas segera menyelidiki.
Selama penyelidikan, pesawat dialihkan dan penumpang dievakuasi.
Petugas kemudian menemukan bahwa tidak ada bahan peledak di pesawat itu.
Verbitsky kemudian ditahan dan didakwa dengan satu tuduhan pelaporan palsu mengenai peletakan bom, bahan peledak atau senjata pemusnah massal, yang merupakan tuduhan kejahatan.
India - 2018
Tak hanya bercanda soal bom, bercanda soal teroris juga terancam diturunkan dari pesawat.
Dilaporkan Independent, seorang penumpang di sebuah maskapai penerbangan India dikeluarkan dari penerbangan pada tahun 2018 setelah dia tertangkap basah mengikat saputangan di wajahnya untuk membuat lelucon teroris di Snapchat.
Yogvedant Poddar diturunkan setelah penumpang lain memberi tahu kru bahwa dia mengirim pesan yang mengandung kata-kata seperti "teroris" dan "hancurkan".
Keterangan gambar yang dia kirim melalui Snapchat tertulis: "Teroris dalam penerbangan, saya menghancurkan hati wanita".
Lelucon Poddar itu pun menjadi bumerang baginya.
Dia dikeluarkan dari penerbangan Jet Airways dari Kolkata ke Mumbai, dan ditangkap oleh polisi.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)