Dibesarkan di Kinabalu, Menlu Australia Akui ASEAN Punya Peran Strategis
Menteri Luar Negeri (Menlu) baru Australia Penny Wong mengakui ASEAN mempunyai peran strategis, khususnya bagi Australia.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) baru Australia Penelope Ying-Yen Wong atau lebih dikenal dengan Penny Wong mengakui Perkumpulan Negara-Negara di Asia Tenggara (ASEAN) mempunyai peran strategis, khususnya bagi Australia.
Dibesarkan di Kinabalu, Malaysia, Wong mengatakan pemerintahan baru Australia memahami masa depan Australia terikat dengan kawasan.
“Ini adalah kawasan yang saya kenal. Ini adalah kawasan tempat saya berasal. Saya dibesarkan di Kota Kinabalu, sebelum pindah ke Australia. Saya adalah satu dari begitu banyak warga Australia yang memiliki hubungan mendalam dengan kawasan ini. Lebih dari ikatan geografis yang menyatukan kita Bersama,” kata Wong dalam pernyataannya, Rabu (15/6/2022).
Wong dilantik sebagai Menlu pada Mei 2022 lalu, bertepatan dengan pergantian kekuasaan dari Partai Liberal ke Partai Buruh tempat Wong berada.
Baca juga: Menhan Australia dan China Bertemu untuk Pertama Kalinya setelah Tiga Tahun Hubungan Memanas
Menurutnya, ASEAN dan Australia memiliki hubungan yang murni, baik antar keluarga, bisnis, pendidikan, dan pariwisata.
Penduduk Australia memahami bahwa semua bergantung pada wilayah untuk tetap damai, stabil, dan sejahtera.
“Inilah sebabnya kita mencari wilayah di mana kedaulatan dan hak suatu negara untuk membuat keputusannya sendiri dihormati. Dengan sentralitas ASEAN sebagai intinya. Pada kenyataannya, ini merupakan satu di antara sekian banyak kesamaan kepentingan yang dimiliki oleh Australia dan Indonesia,” ujarnya.
Baca juga: Indonesia Percepat Pembahasan MoU Penempatan Pekerja Sektor Agrikultur ke Australia
Wong mendorong kerja sama Australia dan Indonesia untuk pulih dari pandemi dan mengatasi dampak merusak dari perubahan iklim.
Untuk itu, pihaknya meningkatkan bantuan pembangunan Australia ke kawasan ini sebesar A$470 juta selama empat tahun ke depan.
Pemerintah baru Australia akan melihat sejumlah potensi ekonomi, dimulai dengan memenuhi janji Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia.
Termasuk mengidentifikasi lebih banyak cara untuk memanfaatkan peluang kerja sama yang lebih dalam, mulai dari energi terbarukan, perdagangan dan investasi, hingga pendidikan dan budaya.
“Pemerintah Australia yang baru siap dan ingin bekerja sama dengan Indonesia untuk mewujudkan peluang ini bersama-sama. Kami memahami pentingnya memperkuat kemitraan kami di Asia Tenggara dan dengan ASEAN sebagai entitas,” ujarnya.