Mabuk Bersama Mahasiswi, Politisi Kaya di Jepang Didesak Mengundurkan Diri dari DPR
Desakan mundur ini datang dari anggota parlemen lainya terkait kasus yang menimpa Takeru Yoshikawa.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Takeru Yoshikawa, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (parlemen Jepang) diminta untuk mengundurkan diri dari keanggotaan DPR Jepang.
Desakan mundur ini datang dari anggota parlemen lainya terkait kasus yang menimpa Takeru Yoshikawa.
Sebelumnya Takeru Yoshikawa meninggalkan Partai Demokrat Liberal (LDP) setelah dilaporkan mabuk dengan seorang mahasiswi berusia 18 tahun dan membayar 40.000 yen.
Resolusi DPR dari partai oposisi Partai Demokrat Konstitusional diajukan hari ini menunjukkan bahwa laporan minum minuman keras dan mabuk Yoshikawa dianggap sebagai fakta, kemungkinan dianggap sebagai tindakan yang bertentangan dengan hukum.
Saya sama sekali tidak bertanggung jawab terhadap politisi itu," kata seorang anggota partai oposisi itu kepada Tribunnews.com, Rabu (15/6/2022).
Partai Sosial Demokrat, yang merupakan kelompok parlemen yang sama dengan Partai Demokrat Konstitusional, oposisi Jepang, juga setuju untuk mengajukan resolusi agar Yoshikawa mengundurkan diri dari keanggotaan DPR.
Semakin meningkat tekanan tersebut bahkan di dalam partai yang berkuasa, LDP, seperti sekretaris jenderal Dewan Penasihat Hiroshige Seko dari Partai Demokrat Liberal berulang kali menuntut pengunduran diri Yoshikawa dari Diet (parlemen).
Baca juga: Kapal Kombatan Jepang Ikut Latihan Gabungan Terbesar Rimpac di Hawai
Yoshikawa adalah orang yang terkenal di lingkungan itu.
Dia kedapatan minum-minum di Roppongi dan Nishi-Azabu.
"Dia sudah seorang selebriti yang dikenal oleh orang-orang yang dikenal sebagai papa katsu (menyimpan selingkuhan dan membiayai hidupnya) di antara gadis-gadis lingkungan daerah Minato Tokyo," ungkap seorang pegawai restoran di Daerah Minato.
Menurut laporan aset anggota DPR yang dirilis pada bulan April tahun 2022, total aset Yoshikawa berjumlah 90,98 juta yen, yang merupakan tertinggi di Prefektur Shizuoka.
Tanah yang dimilikinya di Kota Numazu dan lainnya menempati sebagian besar aset.
"Hal itu memang seperti orang kaya yang melakukan papa katsu," tambah sumber itu lagi.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.