IKEA Hengkang dari Rusia, Pabrik Produksi Dijual Serta 15.000 Pekerja Terpaksa Dirumahkan
IKEA mengumumkan penutupan gudang pabriknya yang ada di Rusia, langkah ini diambil sebagai bentuk kepatuhan IKEA atas adanya sanksi Barat
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSCOW – Peritel asal Swedia, IKEA mengumumkan penutupan gudang pabriknya yang ada di Rusia, langkah ini diambil sebagai bentuk kepatuhan IKEA atas adanya sanksi Barat yang mengecam tindakan Kremlin terhadap Ukraina.
Sebelum resmi menutup pabrik furniturnya, IKEA telah lebih dulu menghentikan produksinya secara sementara sejak awal Maret lalu.
Namun setelah beberapa perusahaan Barat memutuskan angkat kaki dari Rusia, IKEA akhirnya mengikuti langkah tersebut dengan menjual toko ritelnya serta memangkas 15.000 karyawan yang ada di cabang Rusia.
"Situasinya belum membaik, dan perang yang menghancurkan terus berlanjut. Bisnis dan rantai pasokan di seluruh dunia telah terkena dampak besar dan kami tidak melihat kemungkinan untuk melanjutkan operasi dalam waktu dekat," ujar Ingka Group, induk perusahaan IKEA.
Baca juga: Setelah Ford, Kini Giliran Ikea dan H&M Angkat Kaki Dari Rusia
Walaupun tanggal penutupan IKEA belum diketahui secara pasti, namun melansir dari Reuters sebelum IKEA resmi meninggalkan Rusia, perusahaan furnitur tersebut kini tengah mencari pemilik baru di empat pabrik ritelnya.
Selain itu IKEA juga berencana melelang semua peralatan rumah tangga yang masih tersimpan di gudang kepada karyawan dan pelanggan. Meski perusahaan furnitur IKEA resmi ditutup, namun Ingka Group menjelaskan bahwa pihaknya akan tetap membuka 14 pusat perbelanjaannya di Rusia yang bernama MEGA.
Hal ini dimaksudkan agar masyarakat Rusia dapat memenuhi kebutuhan pokoknya seperti kebutuhan akan pakaian, bahan makanan, serta obat-obatan.