Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Inggris Sebut Rusia Sudah Kalah Strategi, Siap Kirim Pasukan ke Negeri Ini Untuk Bungkam Putin

Ia telah secara efektif menguasai wilayah timur Ukraina, tetapi dengan biaya besar, diperkirakan seperempat dari sumber daya militernya, tambahnya.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Inggris Sebut Rusia Sudah Kalah Strategi, Siap Kirim Pasukan ke Negeri Ini Untuk Bungkam Putin
ARIS MESSINIS / AFP
Asap dan kotoran membubung di kota Severodonetsk selama pertempuran antara pasukan Ukraina dan Rusia di wilayah Donbas Ukraina timur pada 2 Juni 2022. 

Sejumlah politisi Barat mengakui bahwa secara efektif sedang terjadi perang ekonomi melawan Rusia.

Bukan Untuk Gencatan Senjata

Pentagon menegaskan Amerika Serikat (AS) tidak akan menekan Ukraina untuk merundingkan gencatan senjata, walaupun Rusia membuat kemajuan di timur.

"Kami tidak akan memberi tahu Ukraina bagaimana bernegosiasi, apa yang harus dinegosiasikan, dan kapan harus bernegosiasi," kata Wakil Menteri Pertahanan untuk Kebijakan AS, Colin H. Kahl, pada Selasa (14/6/2022).

Baca juga: Dua Relawan AS Hilang di Ukraina, Diduga Ditangkap Tentara Rusia

"Mereka akan menetapkan persyaratan itu untuk diri mereka sendiri," imbuhnya, dikutip dari The Straits Times.

Komentar Kahl muncul saat Ukraina hampir kehilangan wilayahnya di Donbas karena serangan Rusia.

Bentrok antara kedua militer pecah di jalanan Kota Sievierodonetsk, dan kesempatan Rusia mengklaim kota itu makin besar.

Berita Rekomendasi

Pasukan Rusia dan kelompok separatis mengendalikan sekitar 80 hingga 90 persen wilayah Donbas, menurut pejabat Ukraina.

Pencapaian ini akan memberikan pengaruh potensial bagi Kremlin dalam negosiasi.

"Peran kami adalah untuk membantu mereka memastikan bahwa mereka dapat mempertahankan diri dari serangan Rusia," kata Kahl dalam konferensi keamanan di Washington yang diselenggarakan oleh Center for New American Security.

"Dan mereka telah melakukan pekerjaan yang sangat berani dalam hal itu, dan untuk memperkuat tangan mereka setiap kali negosiasi terjadi," ujarnya.

Terlepas dari dukungan kuat, tampaknya terjadi perbedaan pendapat di antara negara-negara pro-Ukraina.

Para pemimpin di Eropa Tengah dan Timur, dengan sejarah panjang dominasi Soviet, memiliki pandangan yang kuat tentang perlunya menjinakkan Rusia bahkan menolak gagasan untuk berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Tetapi Prancis, Italia, dan Jerman, di antara negara-negara terbesar dan terkaya di benua itu, cemas akan perang yang panjang hingga berujung kebuntuan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas