Pidato Putin di SPIEF: Tertunda 90 Menit karena Serangan Siber, Salahkan Barat Atas Ekonomi Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato dalam Forum Ekonomi Internasional St Petersburg (SPIEF), Jumat (17/6/2022).
Penulis: Rica Agustina
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato dalam Forum Ekonomi Internasional St Petersburg (SPIEF), Jumat (17/6/2022).
Pidato yang banyak dihebohkan itu sempat tertunda lebih dari 90 menit karena serangan siber "besar-besaran"
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan dalam panggilan konferensi dadakan bahwa pidato itu ditunda karena serangan penolakan layanan (DDoS) terdistribusi pada sistem konferensi.
Tidak segera jelas siapa yang berada di balik serangan itu.
Namun, tentara teknologi informasi (TI) Ukraina, sebuah kolektif peretas, menyebut Forum St Petersburg sebagai target awal pekan ini di saluran Telegramnya.
Baca juga: TV Pemerintah Rusia Tayangkan Video Dua Orang Amerika yang Hilang di Ukraina
Baca juga: Rusia Diklaim Semakin Tangguh Setelah Sanksi yang Diberikan Atas Invasi ke Ukraina
Baca juga: Petani Ukraina Racuni Tentara Rusia dengan Buah Ceri Beracun
Lebih lanjut, pidato Putin di konferensi tahunan itu adalah salah satu pidato penting sejak dia memerintahkan serangan ke Ukraina hampir empat bulan lalu.
Pidato itu juga dipandang sebagai kesempatan bagi dunia untuk mendapatkan wawasan tentang pemikirannya.
Begitu Putin naik ke panggung di kota Rusia barat, dia tidak membuang waktu untuk basa-basi dan langsung menyerang Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.
"Mereka hidup di masa lalu sendiri di bawah delusi mereka sendiri," kata Putin seperti dikutip CNN.
"Mereka berpikir bahwa mereka telah menang dan kemudian segala sesuatu yang lain adalah koloni, halaman belakang. Dan orang-orang yang tinggal di sana adalah warga negara kelas dua." lanjutnya.
Putin menambahkan serangan yang disebutnya sebagai "operasi khusus" Rusia, telah menjadi penyelamat bagi negara-negara Barat untuk menyalahkan semua masalah pada Rusia.
Setelah menuduh Barat menyalahkan masalah mereka pada Rusia, Putin mencoba menyalahkan kenaikan harga pangan pada pemerintahan AS dan birokrasi Euro.
Ukraina adalah produsen makanan utama, tetapi invasi Rusia telah mempengaruhi seluruh produksi dan rantai pasokannya.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan perang memiliki dampak yang menghancurkan pada pasokan dan harga.