Rusia Klaim Lebih dari 50 Jenderal dan Perwira Ukraina Tewas dalam Serangan Rudal
Sebanyak 50 perwira dan jenderal angkatan bersenjata Ukraina tewas setelah Rusia meluncurkan rudal Kalibr.
Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono

Di kota kembar Lysychansk di Severodonetsk, bangunan tempat tinggal dan rumah pribadi telah dihancurkan oleh serangan Rusia.
Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Luhansk, Serhiy Haidai.
“Orang-orang sekarat di jalanan dan di tempat perlindungan bom,” ujarnya, Minggu, seperti diberitakan Al Jazeera.
Baca juga: Lithuania Blokir Akses Kereta Kargo Rusia yang Angkut Barang Ekspor-Impor Via Kaliningrad
Baca juga: Petinggi NATO: Perang Rusia Vs Ukraina Bisa Bertahun-tahun, Kita Harus Siap
Ia mengatakan, 19 orang telah dievakuasi pada hari Minggu.
“Kami mengelola untuk membawa bantuan kemanusiaan dan mengevakuasi orang sebaik mungkin,” kata Haidai.

Di kota terbesar kedua Ukraina Kharkiv, barat laut Luhansk, kementerian pertahanan Rusia mengatakan, rudal Iskandernya telah menghancurkan persenjataan yang baru-baru ini dipasok oleh negara-negara Barat.
"Pasukan Rusia berusaha mendekati Kharkiv, yang mengalami penembakan intens di awal perang, dan mengubahnya menjadi kota garis depan," kata seorang pejabat kementerian dalam negeri Ukraina.
Baca juga: Rusia Tetap Kokoh Meski Banyak Dihujani Sanksi dari Barat, Departemen Keuangan AS: Fatamorgana
Baca juga: Beri Dukungan ke Zelensky, PM Inggris Boris Johnson Yakin Ukraina Bisa Menang Lawan Rusia
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mendesak negara-negara Barat pada hari Minggu bahwa mereka harus siap menawarkan dukungan militer, politik, dan ekonomi jangka panjang kepada Kyiv selama perang yang dapat berlangsung bertahun-tahun.
“Kami tidak boleh melemah dalam mendukung Ukraina, bahkan jika biayanya tinggi, tidak hanya dalam hal dukungan militer tetapi juga karena kenaikan harga energi dan pangan,” ujar Stoltenberg kepada surat kabar harian Jerman Bild.
(Tribunnews.com/Nuryanti)