"Tidak dapat diterimanya tindakan semacam itu, yang melanggar kewajiban hukum dan politik yang relevan dari Uni Eropa dan menyebabkan eskalasi ketegangan, ditunjukkan," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Tak lama setelah perteuan itu, Ederer mengatakan dia telah meminta pemerintah Rusia untuk tetap tenang dan “menyelesaikan masalah ini secara diplomatis, lapor kantor berita Rusia Tass.

Kaliningrad, yang berpenduduk sekitar 500.000, adalah markas besar armada Baltik Rusia dan menampung beberapa persenjataannya yang paling kuat, termasuk rudal hipersonik.

Itu ditangkap dari Nazi Jerman oleh Tentara Merah pada April 1945 dan diserahkan ke Uni Soviet pada akhir perang.

Wilayah ini secara strategis penting bagi Rusia.

NATO telah lama mengidentifikasi jalur perbatasan Polandia dan Lituania sepanjang 50 mil, yang dikenal sebagai Celah Suwalki, yang terletak antara Kaliningrad Rusia di barat dan Belarusia yang bersahabat dengan Kremlin di timur sebagai kemungkinan target Putin jika terjadi konflik.

(Tribunnews.com/Yurika)