Junta Myanmar Pindahkan Aung San Suu Kyi dari Tahanan Rumah ke Sel Isolasi di Kompleks Penjara
Junta Myanmar memindahkan pemimpin yang dikudeta, Aung San Suu Kyi, dari tahanan rumah ke sel isolasi di kompleks penjara di ibu kota Naypyidaw.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Semua pejabat berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk merilis informasi apa pun tentang kasusnya.
Salah satu pejabat mengatakan junta bermaksud untuk menempatkannya di sel isolasi setelah hukuman pertamanya tahun lalu, tetapi harus menunggu sampai fasilitas baru di penjara utama di Naypyidaw selesai.
Ekonom Australia Sean Turnell, yang merupakan penasihat Aung San Suu Kyi, ditahan di penjara yang sama.
Sean Turnell dan Aung San Suu Kyi sedang dituntut dalam kasus yang sama di bawah Undang-Undang Rahasia Resmi, dengan ancaman hukuman penjara maksimum 14 tahun.
Keduanya akan muncul di pengadilan di dalam penjara pada hari Kamis.
Proses pengadilan maraton Aung San Suu Kyi berlangsung di balik pintu tertutup dengan hanya informasi terbatas yang dilaporkan oleh media pemerintah.
Perintah pembungkaman telah dikenakan pada pengacaranya, yang satu-satunya akses padanya adalah pada hari-hari persidangan.
Tidak jelas seberapa banyak Aung San Suu Kyi mengetahui krisis di negaranya, yang telah kacau balau sejak kudeta.
Junta terus berjuang untuk mengkonsolidasikan kekuasaan dan menghadapi peningkatan perlawanan dari kelompok-kelompok milisi.
Sementara itu, negara-negara Barat telah menyebut hukuman terhadap Aung San Suu Kyi adalah palsu dan menuntut pembebasannya.
Pendukung dan kelompok hak Aung San Suu Kyi juga mengatakan tuduhan terhadapnya bermotivasi politik.
Baca juga: Junta Myanmar Tolak Banding, Aktivis dan Anggota Parlemen NLD akan Hadapi Hukuman Mati
Baca juga: Rayakan Tahun Baru Buddha, Junta Myanmar Bebaskan Ribuan Tahanan
Itu merupakan upaya untuk mendiskreditkannya dan melegitimasi perebutan kekuasaan oleh militer sambil mencegah Aung San Suu Kyi kembali ke politik.
Banyak anggota senior pemerintahan dan partai yang dipimpin Aung San Suu Kyi, Liga Demokrasi Nasional (NLD), telah ditangkap dan diadili, dan beberapa menjadi terdakwa bersama dalam beberapa kasusnya.
Menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP), sebuah organisasi swasta yang melacak pembunuhan dan penangkapan pemerintah, total 11.174 orang saat ini ditahan karena dicurigai menentang dewan militer yang berkuasa.
Baca juga artikel lain terkait Krisis Myanmar
(Tribunnews.com/Rica Agustina)