Sri Lanka Bangkrut, Perdana Menteri Sebut Negara Tak Mampu Impor Minyak
Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe mengatakan bahwa perekonomian runtuh serta tidak mampu mengimpor minyak karena hutang yang besar.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Setelah kesepakatan tercapai dengan IMF, Wickremesinghe mengatakan bahwa rencananya adalah untuk fokus pada peningkatan ekspor dan menstabilkan ekonomi.
Baca juga: Ekonom: Bangkrutnya Sri Lanka Buat Investor Hati-hati Tanam Modal di Negara Berkembang
Baca juga: Indeks Harga Konsumen Sri Lanka Melonjak 45,3 Persen pada Mei 2022, Tertinggi Sejak 2015
Wickremesinghe juga akan meminta bantuan lebih banyak dari India, China, dan Jepang menjelang anggaran sementara pada bulan Agustus.
"Kami membutuhkan dukungan dari India, Jepang dan China yang telah menjadi sekutu bersejarah," ujar perdana menteri.
"Kami berencana untuk mengadakan konferensi donor dengan melibatkan negara-negara ini untuk menemukan solusi bagi krisis Sri Lanka."
"Kami juga akan mencari bantuan dari AS," katanya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)