Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Xi Jinping Sebut Perang Rusia Vs Ukraina sebagai Alarm Kemanusiaan

Presiden China Xi Jinping menyebut perang Rusia dan Ukraina telah membunyikan alarm bagi kemanusiaan.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Xi Jinping Sebut Perang Rusia Vs Ukraina sebagai Alarm Kemanusiaan
Alexei Druzhinin / Sputnik / AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden China Xi Jinping berfoto selama pertemuan mereka di Beijing, pada 4 Februari 2022. Dalam pernyataan yang Xi utarakan selama pembukaan forum KTT ke-14 negara-negara BRICS, Xi menyebut perang Rusia dan Ukraina telah membunyikan alarm bagi kemanusiaan. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden China, Xi Jinping, menyebut perang Rusia dan Ukraina telah membunyikan alarm kemanusiaan.

Tetapi, Xi tidak menyinggung indikasi bagaimana konflik tersebut dapat diselesaikan.

Dilansir Al Jazeera, sampai saat ini Beijing tidak mengecam invasi Moskow ke Ukraina dan mengkritik sanksi Barat terhadap Rusia.

Meski demikian, Beijing masih mempertahankan hubungannya dengan Ukraina.

Baca juga: Konsumsi Listrik Melonjak, China Terancam Mengalami Pemadaman Massal

KTT BRICS virtua_Xi Jinping
File foto ini diambil pada 10 September 2021 menunjukkan layar besar yang menampilkan program berita yang menampilkan Presiden China Xi Jinping berbicara melalui video pada pembukaan KTT BRICS virtual yang diselenggarakan oleh India, di sebuah jalan di Beijing.

"Krisis Ukraina kembali membunyikan alarm bagi kemanusiaan," ucap Xi menurut media pemerintah.

"Banyak negara pasti akan berakhir dengan masalah keamanan jika mereka menaruh kepercayaan buta pada posisi kekuatan mereka, memperluas aliansi militer, dan mencari keselamatan mereka sendiri dengan mengorbankan orang lain," imbuh Xi.

Pernyataan tersebut diungkapkan Xi pada pembukaan forum bisnis yang diadakan secara virtual menjelang KTT ke-14 negara-negara BRICS; Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

BERITA REKOMENDASI

Brasil, India, dan Afrika Selatan juga tidak secara terbuka mengutuk Moskow atas invasinya ke Ukraina.

Baca juga: Warga Negara Asing di Tangerang Raya Sebagian Besar Berasal dari China dan Korea Selatan

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden China Xi Jinping berfoto selama pertemuan mereka di Beijing, pada 4 Februari 2022.
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden China Xi Jinping berfoto selama pertemuan mereka di Beijing, pada 4 Februari 2022. (Alexei Druzhinin / Sputnik / AFP)

Sanksi digambarkan sebagai bumerang dan pedang bermata dua

Dikutip Ap News, Xi menggambarkan sanksi sebagai “bumerang dan pedang bermata dua”.

Menurutnya, sanksi “hanya akan berakhir dengan merugikan kepentingan sendiri serta orang lain, dan menimbulkan penderitaan pada semua orang”.

Seiring dengan AS, Inggris dan Uni Eropa, negara-negara termasuk Jepang, Korea Selatan dan Singapura telah menjatuhkan sanksi akibat perang.


Komentar Jair Bolsonaro

Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengambil nada diplomatik dalam pidato singkatnya yang direkam di forum tersebut, membicarakan hasil pemerintahannya tanpa menyebut nama negara lain.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas