Zelensky Sebut Rusia Berniat Hancurkan Seluruh Donbas, Butuh Senjata Berat untuk Mengimbangi Lawan
Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan serangan Moskow bertujuan mengancurkan seluruh wilayah Donbas, karenanya ia butuh senjata berat.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Uni Eropa sementara akan beralih kembali ke batu bara untuk mengatasi berkurangnya aliran gas Rusia tanpa menggagalkan tujuan iklim jangka panjang, ujar seorang pejabat Uni Eropa pada hari Rabu, karena pasar gas yang ketat dan melonjaknya harga memicu perlombaan untuk bahan bakar alternatif.
Pertempuran untuk Sievierodonetsk
Pertempuran sengit kini berlangsung di Sievierodonetsk, di mana ratusan warga sipil terjebak di pabrik kimia.
Ukraina dan Rusia saling berselisih tentang siapa yang menguasai kota itu.
Gubernur regional Luhansk, Serhiy Gaidai, mengatakan dalam sebuah postingan online pada Rabu (22/6/2022) malam bahwa pasukan Rusia terus mengerahkan pasukan cadangan di Sievierodonetsk dalam upaya untuk mengepung pasukan Ukraina.
Gaidai menolak klaim Rusia bahwa mereka sudah menguasai kota itu.
"Pertempuran terus berlanjut," katanya kepada Televisi Ukraina.
"Pasukan Rusia tidak memiliki kendali penuh."
Moskow mengatakan pasukan Ukraina di Sievierodonetsk, tempat pertempuran terberat baru-baru ini, terkepung.
Minggu lalu, Moskow memerintahkan orang-orang untuk menyerah atau mati setelah jembatan terakhir di atas sungai Siverskyi Donets dihancurkan.
Di dalam Rusia, api melahap kilang minyak yang berjarak hanya 8 km dari perbatasan dengan wilayah Donbas yang dikendalikan oleh separatis pro-Rusia.
Tidak ada komentar langsung dari Ukraina mengenai serangan itu, yang menangguhkan produksi di kilang Novoshakhtinsk.
Ukraina umumnya tidak mengomentari laporan serangan terhadap infrastruktur di dalam Rusia di dekat perbatasan, yang disebutnya "karma" atas serangan Rusia di Ukraina.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)