Jadikan Ukraina Kandidat Anggota, Uni Eropa Dianggap Punya Niat Tertentu pada Rusia
Jubir Kemenlu Rusia menuduh keputusan Dewan Eropa memberikan status kandidat Uni Eropa ke Ukraina membuktikan tujuan blok itu untuk "mengekang" Rusia
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Nuryanti
Sementara Georgia gagal mendapatkan status yang sama, UE mengakui "perspektif Eropa" negara tersebut.
Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan ketiga negara memiliki pekerjaan sebelum masuk ke tahap selanjutnya.
Sebelumnya, ia mengatakan bahwa Ukraina telah melakukan banyak hal untuk memperkuat supremasi hukum tetapi reformasi masih diperlukan.
Bergabung dengan UE menjadi topik pembicaraan yang menonjol bagi politisi Ukraina pro-Barat selama beberapa dekade.
Dorongan Ukraina untuk bergabung dengan blok itu telah dihidupkan kembali sejak konfliknya dengan Rusia, yang pecah pada akhir Februari.
Update Perang Rusia-Ukraina
Konflik antara Rusia dan Ukraina masih berlangsung dan telah memasuki hari ke-122.
Berikut sejumlah perkembangan terkini, dilansir Guardian:
- Pasukan Ukraina bersiap untuk mundur dari kota strategis Severodonetsk di timur, setelah pertempuran sengit selama berminggu-minggu.
- Dewan Eropa telah menyetujui bantuan keuangan ke Ukraina senilai 11 miliar dolar AS.
- Kanada dapat menyita dan membuang aset yang dikenai sanksi akibat invasi Rusia ke Ukraina, setelah Senat Kanada mengesahkan anggaran Perdana Menteri Justin Trudeau, pada Kamis. Pemerintah kemudian akan dapat menggunakan dana dari aset yang disita untuk mendukung Ukraina.
- Lebih dari 3.000 lumba-lumba di Laut Hitam telah mati akibat invasi Rusia ke Ukraina, menurut para ilmuwan Ukraina.
Baca juga: Pasukan Ukraina Mundur, Apa Arti Kemenangan Rusia di Severodonetsk?
Baca juga: Rusia Rekrut Pekerja Konstruksi, Guru hingga Politisi untuk Bangum Kembali Ukraina
- Penculikan massal telah terjadi di Melitopol, menurut laporan wali kota.
"Lebih dari 500 orang telah diculik dalam empat bulan terakhir," kata Ivan Fedrov, seraya menambahkan bahwa penculikan massal kembali terjadi di wilayah yang diduduki Rusia pekan lalu.