Senyum Lebar Jokowi di Hadapan Biden dan Emmanuel Macron saat Hadiri KTT G7, Berikut Foto-fotonya
Presiden Jokowi tersenyum lebar bareng Joe Biden dan Emmanuel Macron ketika menghadiri KTT G7. Berikut foto-fotonya.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri KTT G7 yang digelar di Elmau, Jerman.
Ia disambut langsung oleh Kanselir Jerman, Olaf Scholz, pada Senin (27/6/2022).
Tak sendirian, Jokowi menghadiri KTT G7 bersama pemimpin dari negara mitra, yaitu Presiden Argentina, Alberto Fernández; Perdana Menteri India, Narendra Modi; Presiden Senegal, Macky Sall; dan Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa.
Baca juga: Perkembangan Penyidikan Kasus Roy Suryo Unggah Meme Stupa Mirip Jokowi Diumumkan Besok
Dalam foto-foto yang dibagikan Biro Pers Sekretariat Presiden, terlihat Jokowi tersenyum lebar bersama Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Dirangkum Tribunnews.com, berikut foto-foto Jokowi menghadiri KTT G7:
1. Jokowi foto bersama pemimpin negara-negara G7 dalam KTT G7 yang digelar di Elmau, Jerman, Senin (27/6/2022).
2. Jokowi tersenyum lebar saat bersama Biden dan Macron ketika sesi working lunch KTT G7, Senin.
3. Di sela-sela KTT G7, Jokowi menggelar pertemuan bilateral dengan Scholz.
4. Pertemuan bilateral antara Jokowi dan Macron di sela-sela KTT G7.
5. Jokowi dan PM India, Narendra Modi, melakukan pertemuan bilateral di sela-sela KTT G7.
6. Jokowi dan PM Kanada, Justin Trudeau, menggelar pertemuan bilateral di sela-sela KTT G7.
7. Pertemuan Jokowi dan PM Inggris, Boris Johnson, di sela-sela KTT G7.
Baca juga: Jalankan Misi Perdamaian, Presiden Jokowi Menuju Ukraina Melalui Polandia
Serukan soal Krisis Pangan
Saat menghadiri KTT G7 di Elmau, Jerman, Presiden Jokowi meminta agar negara-negara G7 dan G20 segera mengatasi krisis pangan global secara bersama-sama.
Mengutip laman Sekretariat Presiden, krisis pangan saat ini mengancam negara-negara berkembang.
Jokowi pun berpendapat pangan adalah masalah Hak Asasi Manusia (HAM) paling mendasar.
Pasalnya, kata Jokowi, perempuan dari keluarga miskin dipastikan menjadi yang paling menderita ketika menghadapai kekurangan pangan bagi anak dan keluarga.
“(Sebanyak) 323 juta orang di tahun 2022 ini, menurut World Food Programme, terancam menghadapi kerawanan pangan akut."
"G7 dan G20 memiliki tanggung jawab besar untuk atasi krisis pangan ini."
"Mari kita tunaikan tanggung jawab kita, sekarang, dan mulai saat ini,” ujar Jokowi saat menyampaikan pandangannya di KTT G7, Senin (27/6/2022).
“Kita harus segera bertindak cepat mencari solusi konkret. Produksi pangan harus ditingkatkan."
"Rantai pasok pangan dan pupuk global, harus kembali normal,” tegasnya.
Baca juga: Jokowi Dorong Penguatan Kerja Sama Ekonomi dengan Kanada
Lebh lanjut, Jokowi mengatakan pentingnya dukungan negara G7 untuk mengreintegrasi ekspor gandum Ukraina, serta ekspor komoditas pangan dan pupuk Rusia dalam rantai pasok global.
Menurutnya, ada dua cara untuk merealisasikan hal tersebut.
Yang pertama, fasilitasi ekspor gandum Ukraina dapat segera berjalan.
Kedua, komunikasi secara proaktif kepada publik dunia bahwa komoditas pangan dan pupuk dari Rusia tidak terkena sanksi.
“Komunikasi intensif ini perlu sekali dilakukan sehingga tidak terjadi keraguan yang berkepanjangan di publik internasional."
"Komunikasi intensif ini juga perlu dipertebal dengan komunikasi ke pihak-pihak terkait seperti bank, asuransi, perkapalan, dan lainnya,” jelas Jokowi.
Ia menaruh perhatian besar pada dampak perang terhadap rantai pasok pangan dan pupuk.
“Khusus untuk pupuk, jika kita gagal menanganinya, maka krisis beras yang menyangkut dua miliar manusia terutama di negara berkembang dapat terjadi,” tandasnya.
Jokowi akan Kunjungi Rusia dan Ukraina
Setelah menghadiri KTT G7 di Jerman, Jokowi akan menuju Ukraina dan Rusia untuk bertemu presiden kedua negara tersebut, Volodymyr Zelensky dan Vladimir Putin.
Baca juga: Menelisik Peluang Keberhasilan Jokowi Mendamaikan Rusia dan Ukraina
Dikutip dari Kompas.com, Jokowi menjadi pemimpin Asia pertama yang mengunjungi wilayah konflik tersebut.
Lantas, apa yang akan dilakukan Jokowi dalam kunjungannya ke Ukraina dan Rusia?
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, mengungkapkan kunjungan Jokowi adalah untuk menunjukkan kepedulian Indonesia terhadap krisis pangan yang diperburuk perang di Ukraina.
Jokowi, kata Retno Marsudi, juga mengatakan berupaya berkontribusi untuk terus mendorong spirit perdamaian antar kedua negara.
"Kunjungan Presiden menyoroti kepedulian (Indonesia) terhadap masalah kemanusiaan, mencoba berkontribusi untuk menyelesaikan krisis pangan akibat perang, serta dampaknya," ungkapnya pada Rabu (22/6/2022), dikutip dari Kompas.com.
"Dampak perang dirasakan semua negara terutama negara berkembang dan berpendapatan rendah, Indonesia pun harus terus mendorong spirit perdamaian," tambahnya.
Usai dari Ukraina dan Rusia, Jokowi akan langsung bertolak ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, untuk menindaklanjuti kerja sama di bidang ekonomi antar kedua negara.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com/Tito Hilmawan Reditya/Irawan Sapto Adhi)